3 Hal yang Dilakukan Orang Majus untuk Menyambut Yesus. Sudahkah Kita Juga Melakukannya?

Oleh Aryanto Wijaya, Jakarta

Setiap memasuki momen Natal, sebagai orang Kristen kita mungkin telah sering mendengar kisah tentang orang Majus yang datang menjumpai Yesus. Ada yang berpendapat bahwa kedatangan orang Majus tidak terjadi di momen-momen ketika Yesus baru saja dilahirkan, ada pula yang berpendapat sebaliknya. Namun, tulisan ini tidak hendak membahas perbedaan tersebut. Terlepas dari kapan mereka datang, ada hal-hal menarik lainnya yang bisa kita kupas dan renungkan.

1. Orang Majus mencari Tuhan dengan gigih

Kalau kita membaca Alkitab kita dari Matius pasal yang kedua, di sana tertulis bahwa orang Majus datang dari Timur ke Yerusalem. Mereka bertanya-tanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia” (Matius 2:2). Wilayah “Timur” yang disebutkan oleh orang Majus pada masa itu jaraknya amat jauh dari Yerusalem, kemungkinan berada di wilayah Babel. Dan, satu-satunya transportasi yang memungkinkan digunakan pada masa itu tak lain tak bukan adalah dengan berjalan kaki atau naik unta melintasi padang gurun.

Alkitab memang tidak secara jelas merinci bagaimana persiapan dan tantangan yang dihadapi oleh orang Majus untuk menjumpai Yesus. Namun, perjalanan darat melintasi padang gurun bukanlah perjalanan yang sebentar. Selama beberapa minggu, atau bahkan bulan lamanya mereka harus berjibaku dengan udara panas kala siang, badai pasir, serangan perampok, juga binatang buas. Tapi, semua itu tidak menyurutkan niat mereka untuk datang menjumpai Kristus, Sang Raja yang baru saja dilahirkan itu.

Bagaimana dengan kita? Seberapa gigih kita mencari Kristus? Seberapa besar kerinduan kita untuk datang ke hadirat Tuhan dan menjalin relasi yang erat dengan-Nya?

2. Orang Majus bersukacita karena kelahiran Sang Raja

Orang-orang Majus adalah sekelompok orang yang mengenal ilmu astrologi atau perbintangan. Ketika melihat bintang di Timur, mereka mengenalinya sebagai suatu tanda akan kelahiran seorang Raja. Oleh karena itu, Alkitab mencatat bahwa mereka datang ke istana Herodes terlebih dulu, tempat yang awalnya mereka anggap sebagai kelahiran Sang Raja itu. Tapi, kemudian mereka tidak mendapati-Nya di istana megah, melainkan di tempat lain yang jauh dari kesan megah seperti istana.

Apakah kemudian Orang Majus menjadi urung bersukacita karena Sang Raja ternyata tidak dilahirkan di dalam istana megah? Tidak. Mereka tetap bersukacita meskipun tidak mendapati yesus di tempat yang awalnya mereka kira (Matius 2:10-11). Respons Orang Majus sangat berbeda dengan Herodes yang seketika merasa terancam karena kelahiran Sang Bayi. Herodes lalu berpura-pura ingin mencari tahu tentang siapa Sang Bayi itu, namun dalam hatinya dia justru ingin membunuhnya.

Bagaimana dengan kita? Apakah kedatangan Kristus memberi kita sukacita?

3. Orang Majus memberikan persembahan kepada Sang Raja

Ketika orang Majus tiba di rumah tempat Yesus berada bersama ibu-Nya, mereka sujud menyembah Yesus. Mereka tidak datang dengan tangan hampa. Mereka telah mempersiapkan persembahan yang terbaika. Emas, kemenyan, dan mur yang mereka berikan adalah wujud pengakuan dan penyembahan mereka kepada Sang Raja yang baru dilahirkan tersebut.

Bagaimana dengan kita? Persembahan terbaik apakah yang mau kita berikan sebagai wujud penyembahan kita kepada Yesus?

* * *

Renungan tentang kisah Orang Majus ini mungkin terkesan klise, sudah berkali-kali kita dengar. Namun, kiranya ini dapat menolong kita untuk mempersiapkan hati kita dalam menyambut kedatangan Sang Raja yang Mahaagung.

Sumber: warungsatekamu.org

Seringkali kita sebagai manusia ingin melupakan masa lalu, entah karena dosa, kesalahan dan kegagalan kita. Banyak dari kita yang ingin mendapatkan sebuah awal yang baru, Tahukah kamu kalau Tuhan sudah menyediakan fresh start, sebuah anugerah yang sempurna, sehingga kamu menerima pengampunan dan kamu bisa meninggalkan semua dosa, kesalahan dan kegagalan kamu di masa lalu.

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment