Apakah mimpi yang menyelamatkan wanita ini adalah pesan dari Allah?

MODESTO, Calif.—Ketika Anne Abruzzini dari Turlock, Calif., bermimpi di bulan Agusus 1997, dia tidak berpikir kalau itu akan menyelamatkan hidupnya.

“Saya bermimpi, dan saya tahu bahwa saya sedang bermimpi,” katanya. “Saya melihat wanita ini memakai pakaian dokter dengan rambut coklat. Saya berkata kepadanya saya merasa sakit di bagian payudara saya. Saya tidak mengalami sakit itu pada kehidupan nyata saya, dan saya berpikir, saya ini bodoh bermimpi seperti ini. Dalam waktu yang bersamaan, saya berpikir, wanita ini tidak kelihatan sedikitpun seperti teman saya yang seorang suster, maka mengapa saya memimpikan hal seperti ini?”

Kemudian dia terbangun.

“Hari itu adalah hari minggu, dan kami pergi ke gereja, dan saya berbagi mimpi saya dengan suami saya,” katanya. “Suami saya meraba dan merasakan adanya benjolan. Saya tidak pernah tahu ada benjolan disana.” Keesokan harinya, Anne pergi ke kantor dokternya. Dan dokternya merujukkan dia kepada seorang dokter bedah, yang bersedia bertemu dengannya pada hari Jumat.

“Saya tahu ahli bedah itu sudah capek dan sibuk hari itu,” kata Anne. “Dia mengusulkan untuk melupakan saja hal ini, dan saya memaksanya untuk melakukan biopsi. Kemudian dia melakukan biopsi pada sore hari itu. Ketika saya kembali ke ruangan itu untuk mendengarkan hasilnya, dia berkata kepada saya bahwa saya sudah memiliki kanker pada stadium 3. Itu adalah tumor yang besar. Dia ingin melakukan operasi itu dalam waktu beberapa hari. Saya berkata saya mau meminta opini kedua.

Maka ahli bedah itu merujukkan dia ke seorang onkologis. Anne pergi ke dokter itu dengan suaminya, Michael.

“Dia adalah seorang profesional dan  menjawab semua pertanyaan saya,” kata Anne. “Setelah dia pergi, suami saya berkata, “Dia sepertinya cukup baik.”

Saya berkata, “Saya pikir bukan dia dokter yang cocok buat saya.” Suami saya bertanya mengapa. Saya berkata, “Apabila saya akan meninggal karena kanker, saya mau seorang yang peduli saya. Meskipun mereka tidak dapat menyelamatkan saya, saya ingin seseorang yang memiliki belas kasihan.”

Kemudian dia berbincang dengan teman perempuannya yang juga sedang  mengidap penyakit kanker.

“Selama ini saya selalu mendukung dia, tidak saya sadari saya juga mengidap kanker itu,” kata Anne.” Dia merujukkan saya kepada dokter onkologinya dia yang berada di (San Francisco) daerah pantai.”

Ahli-ahli kedokteran lokal telah meminta Anne untuk melakukan mastectomi total – yaitu prosedur pengangkatan dua buah dadanya – ditambah dengan kemoterapi yang agresif dan intensif, dan perawatan radiasi setelah operasinya.

“Saya lebih memilih terapi yang konservatif; yaitu sedikit kemoterapi dan dimulai dengan pengangkatan benjolan,” kata Anne. “Saya pikir saya memiliki keberanian lebih karena mimpi itu dan merasakan bahwa Tuhan sedang memelihara saya. Ketika saya berkata hal itu kepada onkologi tersebut, dia bertanya apakah saya keberatan apabila dia akan merujukkan saya kepada rekan sekerjanya, seorang ahli bedah di (Universitas Kalifornia di San Francisco). Saya berkata baik.”

Ahli bedah tersebut dapat menemui dia pada hari itu juga sehingga dia dan suaminya tidak perlu kembali lagi di lain hari.

Ketika Dr. Laura Esserman berjalan ke ruangan tersebut, “Saya sangat terkejut,” kata Anne. “Itu adalah wanita dari mimpi saya. Itu sangat jelas sekali, perasaan deja vu, saya berkata kepadanya bahwa saya melihat dia di mimpi saya, dan saya tahu saya harus berada di sini untuk di rawat olehnya.

“Saya bertanya kepadanya apakah dia beriman pada Tuhan. Dia memberitahu saya bahwa hal-hal ini memang bisa terjadi dan dia percaya kepada Tuhan. Saya merasa bahwa orang yang beriman pada Tuhan akan memiliki rasa peduli. Itulah hal yang paling diperlukan.

Yang kedua, tentu saja, keahlian medisanya dan latar belakang pendidikan medisnya. Dia telah belajar di Harvard dan Stanford dan bertanggung jawab atas semua ahli bedah yang lain. Dan ketiga adalah tata krama seorang dokter dan dia memiliki tata krama yang baik dalam menangani pasien.

“Dr. Laura Esserman telah menyelamatkan hidup saya.”

Fokus kepada Allah

Anne telah menjalani tiga seri kemoterapi untuk mengecilkan tumornya, diikuti dengan lumpektomi, yang telah dilakukan antara natal dan tahun baru di 1997.

“Mereka tidak dapat mengangkat semua kankernya, maka mereka harus melakukan operasi kedua untuk “Membersihkan yang tersisa di Januari 1998,” katanya. “Mereka bahkan harus mengkerok kanker dari dinding dadanya; itu bagaimana dalamnya kanker tersebut. Tetapi dia telah melakukan semuanya sebagai seorang ahli bedah untuk menyelamatkan payudara saya. Dia menyadari betapa pentingnya itu bagi wanita.  Saya tidak pernah perlu melakukan operasi plastik untuk payudara saya.”

Tetapi ada satu masalah: Setelah diperbolehkan keluar dari rumah sakit setelah operasinya yang kedua, Anne dan suaminya sedang makan malam di dekat rumah sakit. Kemudian dia menemukan di bekas jahitannya keluar darah. Dia menelpon Dr Laura Esserman, yang sedang melakukan operasi pada saat itu dan berbicara dengan Anne melalui telpon yang dipegang ditelinganya oleh asistannya. Ahli bedah itu menyuruh pasiennya kembali ke UGD dan menunggu dia di sana.

“Mereka melakukan operasi darurat dan tidak dapat membius saya karena saya baru saja makan, maka saya sangat sadar sepanjang operasi,” ingat Anne. “Dia sedang melakukan prosedur, dan dia berkata, ketika dia melihat air mata saya mengalir terus. ‘Bagaimana kau dapat melakukan ini? Engkau pasti sangat kesakitan.’  Sejak saya masih remaja saya sudah menulis kepada Bunda Teresa, dan dia (atau biarawati yang lain) selalu menjawab. Saya berkata kepada dokter, ‘Kata Bunda Teresa, “Tidak pernah engkau sedekat ini dengan Tuhan kecuali engkau dalam keadaan yang sangat menyakitkan.” Saya berkata kepadanya, saya sangat fokus kepada Tuhan. Itulah bagaimana saya dapat mengatasi rasa sakit itu.”

“Saya juga memberitahunya bahwa nenek saya selalu mengajarkan kepada kami untuk mempersembahkan penderitaan di dunia ini agar orang lain dapat diselamatkan. Ketika dia mendengar itu, dia mulai bernyanyi kepada saya. Dia bernyanyi dua lagu, satu dalam bahasa Inggris dan satu lagi dalam bahasa Spanyol. Dia sangat berbelas kasihan dan penuh perhatian. Saya berkata, ‘Laura, engkau bukan saja seorang dokter top di UCSF, tetapi engkau belajar di Harvard dan Stanford, engkau menikah dengan seorang pengacara dan memiliki dua anak yang menyenangkan, dan engkau menyanyi juga? Dia tertawa.”

Dr Laura Esserman, direktur di UCSF Carol Franc Buck Breast Care Center, adalah seorang ahli bedah kanker payudara yang terkenal secara nasional, seorang pelopor metode perawatan yang lebih efiktif untuk pasien.

“Saya sangat senang dia memiliki semua pengalaman ini,” kata Dr Laura di email baru baru ini. “Saya menghargai pentingnya kepercayaan seseorang dalam membantu penyembuhan pasien.”

Ketika ditanya apakah dia percaya akan mukjizat, Dr Laura Esserman menjawab, “Saya percaya bahwa mukjizat terjadi di saat semua datang bersama-sama untuk melakukan semua yang dapat mereka lakukan untuk membantu pasien. Perbuatan-perbuatan baik itulah yang mewujudkan mukjizat dalam kehidupan seharian kita.”

Kanker adalah ‘suatu berkat’

Anne telah bersih dari kanker selama 10 tahun. Di bulan Januari, dokter menemukan kanker kecil “sebesar kuku jari tangan” di MRI;  Dr Laura Esserman adalah dokter yang mengangkatnya.

“Saya baik-baik saja selama ini,” kata Anne.

Anak-anak laki-lakinya, Adam, 22 dan John, 19, dulu berada di sekolah dasar pada saat operasi pertamanya; mereka sekarang adalah siswa di California Polytechnic State University, San Luis Obispo.

“Kanker itu adalah suatu berkat untuk mengingatkan saya betapa pentingnya menjadi seorang ibu di rumah, membesarkan anak-anak saya,” Kata Anne. “Anak-anak saya dapat memasak dan membersihkan rumah, dan mereka akan datang kepada saya dan bertanya kapan saya akan mejalani kemoterapi dan apa yang dapat mereka lakukan untuk saya. Ini membuat saya percaya bahwa mereka akan baik-baik saya, dan Tuhan akan menjaga anak-anak saya.

Dia juga percaya bahwa mimpi itu diberikan juga untuk alasan yang sama.

“Saya sering bertanya-tanya kenapa saya diberikan mimpi itu. Saya pikir, Tuhan menginginkan saya berada di sini untuk mengatakan kepada orang lain bahwa mukjizat tidak hanya terjadi di alkitab. Mukjizat itu terjadi setiap hari disekitar kita. Kita hanya perlu untuk memperhatikan.”

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment