APAKAH YESUS BERPIHAK PADAKU?

Siang tadi ada yang bercerita mengenai beban hidupnya. Ayahnya telah berselingkuh setelah tidak bertemu ibunya puluhan tahun, dan prestasi di bangku sekolahnya juga tidak mengalami peningkatan. Ia merasa bahwa dirinya tidak sepintar teman-temannya. Ada harapan di mana ia ingin mengangkat derajat keluarganya (hanya mempunyai seorang ibu saat ini) yang setiap hari selalu mendapat penghinaan dari orang lain.

Dulu saya pernah bertemu dengan seseorang yang memiliki kisah serupa. Untuk menjaga hubungan kedua orang tuanya agar tetap harmonis, teman saya itu melakukan doa puasa. Teman saya sewaktu sekolah juga memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan yang lainnya. Ditambah lagi kesulitan ekonomi yang membuat kehidupan keluarganya terpuruk.

Teman saya tetap bersabar dengan apa yang dia alami. Seberat apapun kehidupan yang dia alami, dia tetap bersyukur sebab tidak ada yang lebih baik dari itu. Sebab ia selalu mengandalkan Tuhan, maka kehidupannya kini berubah. Orang tuanya hidup harmonis, ia mendapatkan pekerjaan yang baik dan tidak ada seorangpun yang merendahkannya.

Dibentuk oleh Tuhan memang tidak enak sebab tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika kita melihat seorang membuat gerabah dari tanah liat, maka gerabah itu akan diremas, terkadang dipukul-pukul agar lebih padat, ada juga yang dibakar. Sudah dikatakan ddalam firman-Nya bahwa rancangan-Nya bukan rancangan kita. Pencobaan yang kita alami saat ini akan membuat kita semakin kuat di dalam iman. Bukan berarti Tuhan tidak memihak kepada kita saat kita mengalami ujian yang begitu berat, oleh sebab kasih-Nya itulah, Ia mengizinkan semua ini kita alami. ia ingin agar kita kelak timbul sebagai emas murni.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

1 Korintus 10:13

 

 

 

 

 

Siang tadi ada yang bercerita mengenai beban hidupnya. Ayahnya telah berselingkuh setelah tidak bertemu ibunya puluhan tahun, dan prestasi di bangku sekolahnya juga tidak mengalami peningkatan. Ia merasa bahwa dirinya tidak sepintar teman-temannya. Ada harapan di mana ia ingin mengangkat derajat keluarganya (hanya mempunyai seorang ibu saat ini) yang setiap hari selalu mendapat penghinaan dari orang lain.

Dulu saya pernah bertemu dengan seseorang yang memiliki kisah serupa. Untuk menjaga hubungan kedua orang tuanya agar tetap harmonis, teman saya itu melakukan doa puasa. Teman saya sewaktu sekolah juga memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan yang lainnya. Ditambah lagi kesulitan ekonomi yang membuat kehidupan keluarganya terpuruk.

Teman saya tetap bersabar dengan apa yang dia alami. Seberat apapun kehidupan yang dia alami, dia tetap bersyukur sebab tidak ada yang lebih baik dari itu. Sebab ia selalu mengandalkan Tuhan, maka kehidupannya kini berubah. Orang tuanya hidup harmonis, ia mendapatkan pekerjaan yang baik dan tidak ada seorangpun yang merendahkannya.

Dibentuk oleh Tuhan memang tidak enak sebab tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Jika kita melihat seorang membuat gerabah dari tanah liat, maka gerabah itu akan diremas, terkadang dipukul-pukul agar lebih padat, ada juga yang dibakar. Sudah dikatakan ddalam firman-Nya bahwa rancangan-Nya bukan rancangan kita. Pencobaan yang kita alami saat ini akan membuat kita semakin kuat di dalam iman. Bukan berarti Tuhan tidak memihak kepada kita saat kita mengalami ujian yang begitu berat, oleh sebab kasih-Nya itulah, Ia mengizinkan semua ini kita alami. ia ingin agar kita kelak timbul sebagai emas murni.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

1 Korintus 10:13

Leave a Comment