BELAJAR UNTUK SETIA

Ada seorang perempuan yang sangat cantik. Perempuan ini disukai oleh banyak pria dan dia pun memiliki banyak teman dekat. Kini perempuan itu memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius dengan kekasih hatinya. Akan sangat mudah bagi perempuan ini untuk selingkuh, banyak pula kesempatan karena kekasihnya berada di luar kota.

Setelah mengambil keputusan untuk serius, perempuan ini mulai membatasi pertemanannya dengan lawan jenis dan ia pun mulai mengurangi komunikasi yang tidak penting. Walau kekasihnya tidak melihat, namun ia berkomitmen untuk setia dan tidak membuka celah sedikitpun untuk orang lain. Ia membuang kebiasaan yang dianggap mampu merusak hubungannya dengan kekasihnya.

Belajar untuk setia itu memang tidak mudah sebab harus melawan kebiasaan sehari-hari. Hal-hal kecil yang mungkin seringkali disepelekan ketika berhubungan dengan lawan jenis namun dilakukan dalam waktu yang cukup panjang akan mampu menjadi penghancur bagi hubungan kita dengan pasangan. Kitalah yang dapat mengukur batasan itu.

Ketika kita mencintai seseorang, maka kita menginginkan balasan cinta yang utuh darinya. Kita tak ingin cintanya kepada kita terbagi, oleh sebab itu kita juga harus sadar diri bahwa kita tidak boleh berbagi hati selain dengan pasangan kita. Tuhan kita adalah Tuhan yang setia, maka janganlah kita menjadi yang tidak setia.

Beginilah firman TUHAN semesta alam: Laksanakanlah hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing!

Zakharia 7:9

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment