Dan saya mulai membaca Firman Tuhan setiap pagi. Dan akhirnya saya mengambil satu langkah lagi. Saya mulai berhenti minum minuman keras dari pergaulan saya yang lama. Saya mengambil satu langkah lagi. Saya mulai berhenti memakai narkoba yang sempat saya coba sana dan sini. Dan saya mengambil satu langkah lagi. Saya berhenti berbuat yang tidak semestinya dengan pacar saya. Dan saya mengambil satu langkah lagi, saya mulai menjauhi teman-teman yang tidak mendukung pertumbuhan iman saya. Kadang-kadang butuh pengorbanan saudara untuk ikut Tuhan.
Kesaksian artis Ari Wibowo. Berani Melangkah bersama Tuhan Yesus oleh Ari Wibowo. Shallom, begini isi kesaksiannya :
Selamat malam. Saudara-saudara sungguh luar biasa. Tadi ketika kita bersama-sama menyanyi, Tuhan sampaikan sesuatu buat saya … dan dulu saya pernah melakukan kesalahan yang besar. Ketika didalam gereja, Kebaktian Minggu … semuanya sedang berbahasa Roh. Kemudian Tuhan mengatakan kepada saya untuk mengungkapkannya, untuk menterjemahkannya, untuk mengatakan arti dari pada apa yang dikatakan. Apa yang Tuhan ingin sampaikan. Akan tetapi saya takut saudara. Saya tidak berani berkata. Karena saya takut bagaimana kalau ini egoisme saya saja yang ingin bicara supaya kesan-nya saya mengerti bahasa roh. Dan akhirnya saya ciut. Saya tidak berkata apa-apa padahal Tuhan sudah tanamkan kepada saya untuk mengucapkan dalam bahasa Indonesia. Akhirnya tidak lama kemudian ada orang lain dari jemaat kita yang berkata, “Jangan takut, karena Tuhan bersamamu.” Hal yang persis Tuhan tanamkan kepadaku tapi aku tidak berani mengucapkannya.
Malam hari ini saya tidak mau melakukan kesalahan yang sama lagi. Tadi Tuhan menanamkan kepada saya untuk berkata, “Malam hari ini tidak ada yang pulang sakit.” Tidak masuk logika. Tidak masuk logika. Tapi memang Tuhan bukan Tuhan yang logika, tapi Tuhan adalah Tuhan yang bisa membuat yang mustahil menjadi kenyataan. Amen. Dan malam hari ini saya ingin bicara mengenai berani melangkah. Saya sudah sering ke Medan memberikan kesaksian saya 4 .. 5 episode kehidupan saya bagaimana Tuhan memperkenalkan dirinya kepada saya. Bagaimana Tuhan melindungi saya dari kecelakaan-kecelakaan. Bagaimana Tuhan memberikan saya kekuatan. Bagaimana Tuhan memberikan kepada saya kesembuhan Ilahi. Bagaimana Tuhan menegur saya ketika saya menjadi Kristen KTP. Dan bagimana Tuhan memperkenalkan saya dengan seorang gadis yang luar biasa yang menjadi isteri saya.
Kasih Tuhan begitu nyata didalam hidup saya dan saya percaya apabila saudara diminta untuk naik keatas memberikan kesaksian tentang kebaikan Tuhan pasti banyak hal yang bisa saudara katakan tentang Tuhan. Hal-hal yang luar biasa. Amen. Tapi yang namanya Kasih itu sifatnya dua arah. Bagi saudara yang masih punya suami, sudah punya isteri. Bagi yang lagi pacaran, saudara tentu tahu apa yang saya katakan. Kasih, cinta yang satu arah itu nggak enak. Amen. Kasih itu sifatnya harus apa ? … Dua arah. Bagaimana kita bisa mengembalikan Kasih yang sudah Tuhan tunjukkan kepada kita. Pertama kali saya mulai dengan mulai dari sini … Saya mengambil satu langkah, yaitu saya mengakui … oh, saya adalah orang yang berdosa dan saya butuh Tuhan didalam hidup saya. Melalui pengakuan itu, saya terima Tuhan Yesus didalam hidup saya. Dan saya mengambil satu langkah lagi, saya mulai membaca Firman Tuhan. Karena Tuhan menegur saya dengan Amsal 1:7. Dia mengatakan bahwa saya adalah orang yang bodoh karena menghina hikmat dan didikan. Itu ketika menjadi Kristen KTP. Sudah ke gereja, mendengar Firman Tuhan, keluar dari gereja berbuat dosa lagi. Dan Tuhan mengatakan, “Jangan menjadi orang yang bodoh. Dengarkan hikmat dan didikan yang Tuhan akan Aku berikan kepada kamu.”
Dan saya mulai membaca Firman Tuhan setiap pagi. Dan akhirnya saya mengambil satu langkah lagi. Saya mulai berhenti minum minuman keras dari pergaulan saya yang lama. Saya mengambil satu langkah lagi. Saya mulai berhenti memakai narkoba yang sempat saya coba sana dan sini. Dan saya mengambil satu langkah lagi. Saya berhenti berbuat yang tidak semestinya dengan pacar saya. Dan saya mengambil satu langkah lagi, saya mulai menjauhi teman-teman yang tidak mendukung pertumbuhan iman saya. Kadang-kadang butuh pengorbanan saudara untuk ikut Tuhan.
Seperti apa yang saudara lakukan malam ini adalah pengorbanan. Orang biasa mana mau hujan-hujan-an tapi kita melakukannya demi Tuhan. Kita melakukannya untuk Yesus. Dan saya mengambil satu langkah lagi, saya mulai memberikan persembahan perpuluhan. Karena ketika saya membaca Firman Tuhan, karakter Yesus terungkapkan kepada saya. Saya mengerti apa yang Yesus kehendaki didalam hidup saya. Saya mengerti karakternya Yesus. Dan saya mulai mencontoh apa yang dilakukan oleh Yesus.
Sebagian saudara mungkin tahu kalau saya dulu itu pemain sinetron laga. Dan kemudian saya mengambil satu langkah lagi. Saya berhenti main laga. Siapa yang terakhir ini main sinetron laga ? Nggak ada kan ? Kenapa saya berhenti ? Karena saya baca didalam suatu ayat yang mengatakan, ‘Bila pipi kanan kamu ditampar, berikan juga kepadanya pipi kirimu.’ Kalau di sinetron laga, kalau ditampar pipi kanan, kita tendang pipi kiri. Betul nggak ? Artinya ternyata apa yang saya lakukan ? Saya mempromosikan kekerasan. Dan saya bilang tidak mau melakukan itu. Saya tidak mau melawan ajaran Yesus. Dan saya berhenti main laga. Saya mengambil satu langkah lagi. Ketika saya mulai bertumbuh didalam iman, saya boleh melayani didalam gereja saya, sebagai ushers, kolektan, dan lain sebagainya. Dan saya mengambil satu langkah lagi. Saya mulai melayani keluar dari gereja saya. Keliling Indonesia. Keluar negeri untuk menyampaikan Firman Tuhan mengenai kesaksian tentang kebaikan Tuhan melalui kesaksian-kesaksian saya.
Saudara bisa melihat saya berada diatas sini itu adalah karena pekerjaan Tuhan. Dan saudara mau tahu semua itu dimulai dari 1 langkah saja. Ketika saya masih ada disini dan saya tadi mulai mengambil langkah pertobatan pertama dan tahu-tahu selangkah demi selangkah Tuhan sudah membawa saya kesini. Dan ketika saya melihat kebelakang, ‘Woow’ ternyata Tuhan sudah menuntun saya melangkah sedemikian jauhnya.
Ketika Tuhan Yesus berjalan menuju bukit Golgota, memikul salibnya yang begitu berat. Alkitab mengatakan bahwa Dia adalah 100% manusia dan 100% Tuhan. Bayangkan Dia sebagai manusia, ketika Dia berjalan begitu jauhnya memikul salib-Nya. Dia dicaci maki. Dia diludahi. Dia dipukuli. Dia disakiti. Tapi saudara tahu nggak kenapa Dia terus melangkah dengan yakin. Alkitab tidak menulis apa yang ada didalam pikiran-Nya, tapi saya kira saya tahu apa yang ada di pikiran Yesus pada saat itu. Yang ada di pikiran Dia adalah wajah-wajah saudara, wajah saya. Kalau bukan karena Yesus, bagaimana lagi saya bisa mendapatkan kemenangan. Bagaimana lagi kita bisa menuju sorga kalau bukan karena pengorbanan Tuhan diatas kayu salib. Yesus telah menunjukkan Kasih-Nya yang begitu luar biasa. Saatnya kita buktikan kasih kita kepada Tuhan Yesus. Kalau tadi saya datang kesini tentang kesaksian ini tentang berani melangkah. Saya kira sia-sia, karena ternyata saudara semuanya yang ada disini, saudara sudah membuktikan keberanian saudara. Amen.
Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. – Amsal 1:7
Tetap semangat menjalani hidup ini. Salam kompak selalu. Tetap mengasihi sesama manusia apapun keyakinannya. Tuhan Yesus memberkati. Amen.
Siap melangkah bersama saya ? Mari kita melangkah. Menuju kemenangan. Mari kita melangkah dari kekalahan menuju kemenangan. Dari dosa menuju Sorga. Tuhan Yesus memberkati saudara. God Bless You. Terima kasih.
—– Demikian kesaksian Ari Wibowo
Sumber : https://kesaksiansegalabangsa.wordpress.com/