Berjuang Sembuh Dari Virus Covid-19, Kapten Ricoseta Masih Tetap Doakan Pasien Lain

Kapten Ricoseta Mafella, yang dikenal luas dari kesaksiannya lolos dari bencana gempa bumi dan likuifaksi Palu, Makassar, membagikan perjuangannya sembuh dari virus Covid-19.

Pria yang akrab disapa Kapten Rico ini, menuturkan bahwa dirinya pertama kali tertular virus corona atau Covid-19 setelah melakukan penerbangan dua kali penerbangan ke Jeddah pada bulan Februari 2020 lalu.

Di tanggal 8 Maret, Kapten Rico mulai merasa panas tinggi dan nyeri di bagian perut. Dia memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit. Namun seminggu kemudian, dia mulai demam dan batuk. Kali ini dia menjalani rontgen dan divonis bronkopneumonia.

Meskipun sudah mengkonsumsi obat yang dianjurkan dokter, kondisi demam dan batuknya masih saja sama. Hal ini membuatnya mulai berpikir kalau dia terjangkit virus corona atau Covid-19.

Kondisi yang dialami Kapten Rico pun tak lagi bisa ditangani oleh pihak rumah sakit yang dia kunjungi. Sampai akhirnya dia diminta ke Wisma Atlet, salah satu lokasi penanganan pasien kasus virus corona.

“Hari itu, saya langsung pergi ke Wisma Atlet. Tapi belum buka karena itu hari pertama. Kemudian saya isolasi (mandiri di apartemen), besok saya kembali. Akhirnya puji Tuhan saya masuk ke Wisma Atlet,” ungkapnya.


Karena fasilitas di Wisma Atlet masih belum lengkap, Kapten Rico dibiarkan tanpa perawatan apa-apa selama dua hari. Karena merasa tak lagi tahan dengan demam dan batuk yang terus menerus, dia pun memutuskan untuk pindah ke rumah sakit rujukan.

Dia pun menunggu keesokan harinya untuk pergi ke rumah sakit rujukan. Namun dalam kondisi sekarat karena demam yang sangat tinggi, dia pun terkapar di apartemennya. Untungnya pihak keluarga segera datang bersama Tim Ambulans Gawat Darurat (AGD).

“Puji Tuhan. Tuhan amazing, dapat ambulans yang mau jemput saya. Dobrak apartemen saya, saya sudah terkapar. Kemudian saya dilarikan ke Rumah Sakit Persahabatan, dua hari di UGD kemudian dipindah ke ruang isolasi,” terangnya.

Kondisi fisik yang begitu lemah, membuat Kapten Rico sempat mengalami ketakutan yang besar selama masa-masa isolasi. Untungnya dia merasa pemikiran tersebut salah  dan memilih untuk tidak membiarkan rasa kuatir itu menguasai dirinya dengan semakin dekat dengan Tuhan.

“Saya sampai minta teman saya ‘Tolong putarkan lagu kesukaan saya ‘Engkau Gembalaku yang Baik’. Saya sampai minta teman saya buatin saxophonenya, kemudian instrumen itu setelah dikirim saya putar keras-keras di UGD. Kemudian saya bilang (ke Tuhan) saya mau keluar dari ketakutan saya,” jelasnya.

Di dalam ruang UGD dalam keadaan sekarat, Kapten Rico memutuskan untuk membaca firman Tuhan dan mulai mendoakan pasien-pasien yang ada di sana.

“Saya mulai bacain firman kepada siapapun, terus saya mulai doain (pasien) satu per satu. Di UGD luar biasa ngeri. Yang sebelah sana ada, yang sini koma, ini udah gak bisa napas, yang di sana udah sekarat. Everybody itu membuat makin tercekam. Tapi kita memang harus fight and war bersama Tuhan,” ungkapnya.

Semangat yang baru inilah yang mendorongnya untuk terus berdoa untuk para tim medis dan juga pasien-pasien lainnya sekalipun dalam keadaan lemah. Dia mengaku bahwa sekalipun Tuhan tidak menyembuhkannya. Tapi dia tidak ingin menyerah dengan imannya sama seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang tetap memilih menyembah Tuhan sekalipun mereka harus menghadapi ancaman kematian. Dia juga mengaku belajar dari iman seorang Ayub yang bukan hanya setia saat Tuhan baik tapi juga saat dia menghadapi keadaan buruk.

“Yang ketiga saya minta Tuhan roh kedua belas murid Yesus, Roh yang mau mati memberitakan injil. Tubuhku lemah, tapi my spirit was on so fire (Imanku sangat berapi-api). Pada saat saya masuk, saya kenal dengan pasien baru langsung saya bilang ‘Saya mau doa buat kamu boleh apa tidak?’ Kemudian dia terima. Terus yang kedua, saya mulai bacaan firman keras-keras, saya putar lagu pujian sampai pasien ini bilang sama saya karena saya lagi sakit dan tidak putar lagu, ‘Pak kenapa gak putar lagu lagi?’” ungkap Kapten Rico.

Siap sangka Tuhan bekerja melalui doa-doanya. Salah satu pasien yang dia doakan akhirnya sembuh dan diijinkan pulang.

“Pada saat itu saya belajar untuk tidak memikirkan diri saya sendiri. Karena saya ini saya tahu pada saat saya sehat, saya ngapain? Saya gak buat apa-apa untuk Tuhan. This is my last chance untuk saya beritakan injil. Saya bilang nafasku yang terakhir harus memperkatakan Yesus. Perawat sayapanggil, dokter saya panggil, cleaner saya panggil. Setiap orang yang masuk saya pegang, saya mau doa buat kamu,” ungkapnya.

Bahkan untuk kesembuhannya sendiri, Kapten Rico mengalaminya kejadian yang unik setelah memperkatakan firman Tuhan berpasal-pasal. Dia pun mulai merasa mual dan muntah. Dia percaya bahwa hal itu terjadi karena kuasa memperkatakan firman Tuhan. Dan sejak saat itulah kondisinya perlahan-lahan mulai membaik dan dinyatakan sembuh total.

Untuk diketahui, Kapten Rico dirawat di Rumah Sakit Persahabatan selama 26 Maret sampai 2 April 2020.

Apakah kamu merasa diberkati dengan kesaksian ini? Mari bagikan kepada orang-orang yang kamu tahu sedang dirawat karena virus Covid-19 supaya dengan kesaksian ini mereka dikuatkan dan mengalami kesembuhan di dalam Tuhan.

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.
Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.
Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.
Untuk kalangan sendiri.

Leave a Comment