Bahkan bertahun-tahun setelah kami kehilangan Melissa, putri kami yang berusia 17 tahun, dalam kecelakaan mobil pada tahun 2002, saya masih sesekali berpikir “seandainya saja”. Dalam keadaan yang berduka, sangat mudah untuk membayangkan kembali peristiwa tragis malam itu dan memikirkan faktor-faktor yang andai saja berbeda mungkin akan membawa Melissa pulang ke rumah dengan aman.
Pada kenyataannya, berpikir “seandainya saja” tidak membawa kebaikan apa pun. Pemikiran seperti itu hanya membuat seseorang berkanjang dalam penyesalan, kritikan, dan keputusasaan. Walau kepedihan terasa begitu nyata dan kesedihannya berkepanjangan, hidup akan menjadi lebih baik dan Allah pun dimuliakan apabila kita berpikir tentang “yang ada sekarang”.
Dengan berpikir tentang “yang ada sekarang”, kami dapat menerima pengharapan, penguatan, dan penghiburan. Kami memiliki pengharapanyang pasti (1Tes. 4:13)—suatu keyakinan bahwa karena Melissa mengasihi Yesus, kini ia berada di tempat yang “jauh lebih baik” (Flp. 1:23). Kami dikuatkan oleh kehadiran Allah sumber segala penghiburan (2Kor. 1:3). Kami memiliki Allah yang selalu menjadi “penolong dalam kesesakan” (Mzm. 46:2). Dan kami sering dikuatkan oleh saudara-saudara seiman kami.
Tentulah kita semua berharap dapat terhindar dari berbagai tragedi dalam hidup ini. Namun di saat menghadapi masa-masa yang sulit, pertolongan terbesar kita terima ketika kita mempercayai Allah. Dialah pengharapan yang pasti di dunia “yang ada sekarang”.
Sumber:
http://www.santapanrohani.org
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.