BERTAHANLAH!

Seorang pemuda tergabung dalam kelompok pecinta alam. Hari itu dirinya mengikuti kemah di hutan. Saat dalam perjalanan, tiba-tiba kakinya terkilir dan ia terperosok ke dalam jurang. Teman-temannya segera mencari bantuan sambil memberikan semangat untuk tetap bertahan hidup. Pemuda itu awalnya sangat ketakutan karena pertolongan tak kunjung tiba.

Selama berhari-hari ia hanya bertahan dengan sebotol air dan beberapa bungkus kue. Pemuda itu mulai melihat sekeliling. Dilihatnya akar-akar pohon yang sangat besar di atasnya. Ia pun mulai memegang dan memanjatnya secara perlahan, hingga pada akhirnya ia berhasil keluar dari jurang itu.

Terkadang Tuhan izinkan kita terperosok ke dalam sebuah masalah. Kita beranggapan bahwa hidup kita akan berakhir dan pertolongan tidak juga diberikan kepada kita. Tuhan sesungguhnya ingin kita belajar untuk bertahan dalam iman. Tuhan ingin kita membuka mata hati dan melihat pertolongan Tuhan yang telah tersedia di sekitar kita.

Kita tidak dididik untuk menjadi anak-anak yang manja, tapi kita dididik untuk menjadi anak-anak yang kuat. Jangan hanya meminta namun berjuanglah untuk bisa mendapatkan sesuatu. Saat kita bekerja keras dan bertahan dalam iman, maka Tuhan akan buka jalan serta memberkati kita.

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Yakobus 1:12

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment