DALAM PERCAYA TERBIT KUASA

Nurian Lopez, seorang gadis yang tinggal di sebuah permukiman di pinggiran kota Bogota, Kolombia. Orang-orang di daerahnya harus bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup. Tidak banyak kemewahan ditemukan di daerah ini. Anak-anak yang ada disana harus mencari cara untuk dapat membuat hidup menarik dan menyenangkan. Namun ada sesuatu yang kontras terjadi. Nurian Lopez seorang gadis cacat, ia seharusnya mengalami juga keceriaan seperti yang dialami anak-anak lainnya.

Bertumbuh bersama kakaknya, Jamie, awalnya Nurian mengalami pertumbuhan badan yang cepat dan ia menjadi anak yang aktif. Ayahnya, Manuel Lopez telah memberikan nama panggilan yang istimewa. Nurian mendapat panggilan “Si Tupai” karena selalu berlari dan melompat seperti tupai. Ia tumbuh menjadi anak yang penuh gairah hidup.

Namun pada ulang tahun yang kedelapan, Nurian mulai terserang demam. Setelah pemeriksaan dan perawatan yang intensif di rumah sakit, masih belum ditemukan diagnosa yang tepat bagi penyakit yang ia alami. Hanya lewat diagnosa sementara dapat disimpulkan bahwa tubuh Nurian kekurangan kalsium dalam jumlah yang banyak. Kekurangan kalsium ini mulai mempengaruhi tulangnya sehingga tidak bisa bertumbuh.

Pada usia 10 tahun, Nurian berhenti bertumbuh. Pada usia 12 tahun, ia sudah tidak dapat lagi berjalan. Ini adalah keadaan sulit yang dihadapi kedua orang tuanya. Nurian tidak dapat berjalan dan bahkan ia mulai merangkak untuk dapat bergerak. Akhirnya ia sampai pada saat dimana untuk merangkakpun ia sudah tidak mampu lagi. Suatu hari, dokter yang memeriksa Nurian memanggil Manuel dan Maria, orang tua Nurian ke kantornya. Berita yang diterima Manuel dan Maria sangat mengguncangkan hidup mereka.

Dokter menyatakan bahwa ia harus memberitahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dokter itu meminta saya untuk sabar mendengar berita bahwa anak saya, Nurian tidak akan dapat berjalan lagi. Ketika saya mendengar bahwa ia tidak bisa berjalan lagi, itu merupakan pukulan yang berat bagi hidup saya. Kenyataan bahwa Nurian tidak bisa bertumbuh itu dapat kami terima namun jika ia sampai tidak bisa berjalan, itu adalah hal yang sangat berat.

Karena sekolahnya tidak dapat menyediakan pendidikan khusus, Nurian terpaksa berhenti sekolah. Tiga tahun berlalu, ini menjadi tahun-tahun yang tanpa harapan baginya. Nurian kehilangan sekolahnya, kehilangan teman-teman, ia kehilangan semua kebahagiaannya.

Hingga suatu Sabtu pagi, Nurian menyeret dirinya dari tempat tidur untuk menonton televisi. Pukul 8 pagi itu ia menonton program rohani “700 Club”. Ketika Nurian menyaksikan kisah hidup Carlito Sanchez dari Guatemala, Nurian segera menikmati program tersebut. Dalam acara itu, Carlito didiagnosa terkena kanker ganas. Carlito harus merangkak dengan tangan dan kakinya ke rumah karena sudah tidak dapat berjalan lagi. Ia telah banyak mengalami operasi, minum obat-obatan keras dan juga kehilangan teman.

Selama menyaksikan acara itu, Nurian menemukan bahwa Carlito mengalami sesuatu yang tidak dialami oleh dirinya. Carlito akhirnya mengalami kuasa yang menyelamatkan dan menyembuhkan yang berasal dari Tuhan yang mengasihinya. Melihat semua itu Nurian mencatat nomor telepon “700 Club” yang ada dilayar televisi dan memanggil ibunya. Maria menghubungi nomor telepon counselling center “700 Club” dan seorang konselor, Fernando Alkala yang menerima teleponnya.

Saya menerima telepon hari itu dari seseorang yang kedengarannya seperti anak kecil yang berusia 6 atau 7 tahun. Dia memberitahukan saya bahwa dia baru saja menyaksikan “700 Club” dan menyaksikan kesaksian Carlito. Anak itu mengakui bahwa kisah hidup Carlito itu telah menjamah hatinya dan memberikan iman kepadanya untuk meminta mujizat terjadi dalam hidupnya seperti yang telah Carlito terima.

Mujizat belum berhenti!. Saat memimpin Nurian menerima Yesus, Fernando mendapatkan dorongan kuat untuk berdoa bagi kesembuhan fisik Nurian

Nurian Lopez tidak akan lupa moment saat ia berdoa dengan Fernando Alkala.
Fernando mengajak saya berdoa dan kami berdoa cukup lama. Saat itu saya memberikan seluruh hidup saya kepada Tuhan Yesus. Lalu Fernando berdoa bagi kesembuhan saya dan menyuruh saya untuk berdiri. Saya bingung karena selama 3 tahun terakhir saya bahkan tidak bisa berjalan. Itu adalah hal yang sulit bagi saya.

Maria, ibunda Nurian menerima telepon dari tangan Nurian sementara Fernando terus berdoa melalui telepon. Saat itulah Nurian mengalami hal yang mustahil secara logika.

Saya menangis…saya menangis…dan hanya bisa menangis bahagia. Bagaimana saya dapat menceritakannya kepada orang lain?!. Saya tidak akan pernah melupakan saat itu!.

Saat itu juga Nurian dapat berjalan walau hanya beberapa langkah. Setelah tiga tahun lumpuh total hal itu merupakan sesuatu yang luar biasa bagi seorang gadis yang sebetulnya tidak bisa lagi berjalan. Seiring dengan berlalunya hari, kondisi Nurian semakin baik. Kabar kesembuhan Nurian menyebar dengan cepat di lingkungan tempat tinggalnya. Salah seorang yang mendengar berita itu adalah Freddy Rosso. Freddy dan Nurian remaja yang seumur. Mereka tumbuh bersama dan bersahabat dekat.

Waktu ia memberi tahu apa yang terjadi, itu adalah hal sangat luar biasa. Saya sudah melihat dia tidak bisa berjalan dalam waktu yang lama. Tapi dengan satu telepon saja segala sesuatunya berubah dan dia dapat berjalan. Itu adalah mujizat yang luar biasa!. Saya betul-betul tersentuh.

Mujizat ini mengubah pandangan Nurian Lopez tentang hidup.
Ada saat dalam 3 tahun yang panjang ini dimana rasanya saya ingin mati saja. Namun sekarang saya memiliki satu gairah hidup. Oleh sebab itu saya selalu berdoa agar Tuhan mewujudkan semua mimpi dan tujuan hidup saya. Saya berharap suatu saat nanti saya bisa membantu orang tua saya agar mereka bisa bangga pada saya. Saya juga ingin membantu banyak orang. Saya ingin menjadi pengacara untuk membantu anak-anak karena banyak anak-anak yang tersiksa saat ini. Dan saya bersikeras dengan segenap hati karena kesaksian ini akan menjadi berkat bagi banyak orang. Seperti kesaksian Carlito yang telah menjamah hati saya dan melepaskan saya dari penderitaan yang saya alami dan melepaskan saya bahkan dari kematian. Terpujilah nama Tuhan.

Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus, dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita (Efesus 3:18-20)

Sumber Kesaksian: jawaban.com

Leave a Comment