DERAAN HASIL TUAIAN

Ketika seseorang terlepas dari keterikatan terhadap narkoba, ia akan mengalami kebebasan yang sungguh besar terjadi dalam hidupnya. Itu mungkin saja benar, namun bebas dari keterikatan narkoba bukanlah jaminan bahwa tubuh akan kembali sehat seperti sediakala. Kerapkali tubuh tetap harus menanggung akibat, karena adanya organ-organ yang rusak yang diakibatkan penggunaan narkoba pada masa lalunya.

Saya memakai narkoba dan obat terlarang mulai dari kelas 5 SD sampai kelas 3 SMA. Setelah itu saya stop memakai obat-obatan, namun untuk dapat berhenti total memang sangat berat sekali. Dua tahun kemudian saya berhenti total. Lalu satu tahun sampai satu tahun setengah setelah saya berhenti memakai obat, saya mendapat penyakit leukimia dan komplikasi susulan lainnya. Pada awalnya dokter memvonis saya terkena leukimia, namun ketika diperiksa lebih dalam saya diketahui menderita sakit pada lever, ginjal dan juga pada maag.

Waktu itu dokter mengatakan bahwa tingkat HB saya 3. Saya merasa lemas dan tidak mempunyai kekuatan sama sekali. Kulit tubuh saya kuning dan pucat, badan saya ini bahkan sudah berbau mayat. Orang yang ada di sekitar saya selalu mengatakan bahwa tubuh saya ini berbau amis. Keadaan saya sungguh payah, saya tidak punya tenaga, kalau saya mencoba berdiri maka saya akan langsung jatuh seperti kertas. Mata saya pucat dan putih. Rambut saya semakin habis karena rontok. Setiap kali saya bangun tidur dan merapikannya maka rambut saya akan tercabut banyak dan rontok.

Komplikasi penyakit yang diderita Dolly mengharuskannya tinggal di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama. Namun keadaan ekonomi Dolly saat itu sangat tidak memungkinkan karena ia tidak mempunyai uang untuk biaya pengobatan.

Saya masuk rumah sakit hanya dengan baju di badan dan tidak mempunyai uang sama sekali. Biaya rumah sakit begitu sulit dipenuhi dan saya harus masuk ke kamar yang kondisinya sangat memprihatinkan. Satu kamar rumah sakit itu diisi oleh 25 orang. Jadi kalau mau dipikir secara logika, keadaan di rumah sakit yang sangat sederhana itu tidak akan menunjang pemulihan kesehatan saya.

Dalam keadaan fasilitas rumah sakit yang sangat terbatas, suka atau tidak suka Dolly harus menjalani perawatan yang bisa dikatakan tidak wajar. Ia jarang diperiksa oleh dokter, ia hanya mendapatkan obat yang seadanya dan bahkan ia makan seadanya. Dolly tidak mempunyai biaya untuk mendapat sesuatu yang lebih baik bagi pemulihan dirinya.

Dalam keadaan tingkat Hb darah saya masih 3, saya harus keluar dari rumah sakit. Saya tidak bisa menangani biaya perawatan rumah sakitnya. Setelah itu saya tinggal di rumah kakak. Setelah itu saya dibawa ke rumah saudaraku yang lain dan terus berpindah-pindah. Mereka berpikir bahwa saya akan segera ‘pergi’ karena mereka katakan bahwa yang namanya kanker darah tidak akan bisa sembuh.

Keluarga Dolly sudah tidak berharap lagi akan kesembuhannya. Bagi mereka penyakit yang Dolly derita adalah penyakit yang berat yang belum ada obatnya pada saat itu.

Dalam keadaan sakit dan tidak bisa apa-apa lagi, saya hanya bisa berdoa dan meminta Tuhan menolong saya. Hari-hari berikutnya setiap kali saya bangun saya hanya bisa mengucap syukur dan berterima kasih pada Tuhan karena ternyata saya masih bisa bernafas.

Hari-hari Dolly hanya diisi dengan doa dan ucapan syukur. Ia senantiasa menceritakan tentang kasih Tuhan kepada setiap orang yang ia temui. Dolly tidak mau mengingat-ingat tentang sakit dan penderitaannya. Dengan iman ia percaya bahwa Tuhan Yesus sudah menyembuhkannya. Dan Tuhan bekerja atas iman anak-anakNya. Beberapa bulan kemudian tanpa disadari Dolly, kondisi fisiknya kini telah semakin membaik. Ia sudah mampu berdiri dan berjalan, bahkan mulai melakukan aktivitas sehari-hari. Suatu saat ia memeriksakan kondisi tubuhnya ke dokter.

Waktu dokter akhirnya mengatakan bahwa saya tidak mempunyai penyakit apapun lagi, hati saya bersorak. Saya tidak tahu harus bagaimana mengungkapkan isi hati pada Tuhan. Saya tidak punya kata-kata lagi untuk mengucap rasa syukur saya bagi Tuhan. Hati saya penuh syukur yang tiada batasnya kepada Tuhan.

Kasih Tuhan begitu nyata dan indah dalam kehidupan Dolly. Iman dan pengharapan yang ada dalam dirinya dinyatakan melalui ucapan syukur yang dia lakukan setiap hari. Hal ini berbuahkan keajaiban yaitu kesembuhan dari sakit parah. Sakit yang bahkan hampir saja merenggut jiwanya.

Setelah saya mengalami kasih kesembuhan itu, saya benar-benar menikmati dan mengecap kebaikan Tuhan itu. Kasih Yesus tidak terbatas dan sempurna. Tuhan tidak pernah membiarkan orang yang berharap kepadaNya. Ia Allah yang setia.

Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan. Jiwa kita menanti-nantikan TUHAN. Dialah penolong kita dan perisai kita! Ya, karena Dia hati kita bersukacita, sebab kepada nama-Nya yang kudus kita percaya. Kasih setia-Mu, ya TUHAN, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu. (Mazmur 33:18)

 

Sumber Kesaksian: jawaban.com

Leave a Comment