Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan. 2 Samuel 12:20
Saya mau membagikan renungan saya dengan Anda pada hari ini. Ada yang dapat kita pelajari disini mengenai bagaimana Raja Daud merespon ketika keadaan berjalan tidak sesuai keinginannya. Ketika anak dari Raja Daud sakit keras, dia berpuasa dan berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan anaknya. Dia bahkan tengkurap berdoa sepanjang malam. Penatua-penatua di rumahnya berdiri disampingnya dan berusaha untuk membujuk dia tetapi dia tidak mau dan menolak untuk makan (ops, seperti kita ya). Dengan kata lain dia sudah sangat putus asa dengan keadaan anaknya. Dia berharap agar keadaan berubah sesuai dengan keinginnannya yaitu agar anaknya dapat sembuh.
Pada hari yang ketujuh matilah anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak itu sudah mati. Sebab mereka berkata: “Ketika anak itu masih hidup, kita telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita. Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan ia akan mencelakakan dirinya sendiri!” Ketika Daud melihat, bahwa pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati. Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: “Sudah matikah anak itu?” Jawab mereka: “Sudah.” Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan. Baca 2 Samuel 12:15-20.
Saya percaya bahwa pelayan-pelayan raja Daud terheran-heran melihat reaksinya. Ketika anaknya sakit, raja Daud berpuasa dan dia berada pada titik yang terendah di dalam hidupnya. Tetapi Daud bereaksi dengan sangat berbeda setelah anaknya meninggal. Alkitab berkata, “Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan. (2 Samuel 12:20)
Saya melihat bahwa Raja Daud telah merespon dengan iman meskipun dia berada pada titik yang terendah di dalam hidupnya. Dia bisa saja mempertanyakan dan menyalahkan Tuhan akan kematian anaknya tetapi dia tidak bereaksi seperti itu. Dia bangkit dengan iman dari keadaannya dan dia menolak untuk berada pada kondisi itu untuk jangka waktu yang lama. Pasti, dia berduka untuk anaknya, tetapi dia juga memiliki keyakinan di hatinya bahwa Allah mengetahui yang terbaik. Saya yakin ketika dia bangkit, dia berada pada titik terendah dalam hidupnya, sedih dan putus asa tetapi dia membiarkan hal itu berlalu dan memilih untuk keluar dari situasi itu. Bukan hanya itu dia juga memastikan bahwa hal pertama yang dilakukannya adalah untuk pergi ke bait Allah dan menyembah Tuhan.
Ini adalah pelajaran yang sangat berharga dari seorang hamba Tuhan yang luar biasa! Dia berserah pada kehendak Tuhan – meskipun itu berarti kematian anaknya. Saya kagum akan betapa cepatnya raja Daud bangkit dan menata kehidupannya kembali. Perhatikan, pertama yang dilakukannya adalah pergi ke Bait Allah dan menyembah Tuhan.
Saya juga telah mengalami perjalanan yang berat beberapa tahun terakhir ini dan saya mendapatkan saya berkeluh kesah dan berduka dalam menghadapi beberapa hal. Saya tidak memiliki – keyakinan Daud dan kepercayaannya kepada Allah bahwa Allah mengetahui yang terbaik! Dia TAHU apa yang sedang terjadi di dalam kehidupan kita. Di kemudian hari, apabila saya mengalami masalah dan kesusahan, ini yang akan saya lakukan… Bangkit dan Menyembah Tuhan!
Di dalam hidup kita ada saat bagi kita untuk berduka tetapi ada saat untuk kita menghapus air mata dan bangkit kembali. Tidak ada salahnya untuk berduka. Saya tahu sakitnya kehilangan seseorang di dalam kehidupan kita.
Betapa sakitnya pada saat saya kehilangan ibu saya dan beberapa hal yang lain dan kehilangan orang-orang yang saya kasihi. Tetapi dengan kasih karunia Tuhan, saya belajar untuk maju meskipun hati saya sakit.
Saudara sekalian, apapun yang telah engkau alami dan yang sedang kau alami di dalam kehidupan saudara, jangan membiarkan diri saudara terlalu lama pada keadaaan itu. Letakkan kepercayaan saudara pada Tuhan dan melangkahlah di dalam iman. Dia menginginkan engkau bangkit dan datang kepada-Nya. Hapuskan air mata saudara dan melangkah majulah. Usahakan untuk melihat sesuatu yang tidak kelihatan yang telah Tuhan rencanakan hanya untuk saudara! Engkau akan terkagum-kagum! Amin!
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.
Sumber: cahayapengharapan.org