KASIH ITU LEMAH LEMBUT

Beberapa hari yang lalu saya kembali diingatkan oleh Tuhan tentang bagaimana cara mengasihi dengan benar. Waktu itu ada seseorang yang telah mengecewakan saya dengan berkata-kata sangat kasar. Selain mengecewakan melalui perkataan, orang itu juga telah melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Saya pun akhirnya mencoba membela diri melalui kata-kata yang bercampur dengan emosi.

Dan ketika sedang mengikuti ibadah di hari Minggu, Tuhan berbicara kepada hamba-Nya mengenai kasih yang seharusnya lemah lembut. Kasih itu mampu memahami dan menyelami hati seseorang dan kasih itu mampu meredam emosi. Kasih itu tidak akan pernah tersulut amarah sekali pun orang-orang sekeliling sangat mengecewakan.

Pada saat itulah saya merasa bahwa Tuhan itu baik dan karena kasih-Nya, Ia menebus saya melalui firman-Nya. Tuhan tidak ingin saya terseret begitu jauh ke dalam dosa dan saya memohon ampun, serta segera memperbaiki diri dan hati. Hati yang penuh kasih adalah hati yang mampu menerima teguran.

Jadilah lemah lembut terhadap siapa saja yang telah menyakiti kita. Jika kita tidak mampu berkata-kata ketika sedang emosi, lebih baik kita diam dan berdoa dan biarlah Roh Kudus yang berjaga-jaga di depan mulut kita. Mengasihi itu mungkin sangat menyakitkan, namun saat kita mengasihi, maka kita adalah pemenang di hadapan Tuhan.

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.

Amsal 15:1

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment