Kesaksian Sam Gan

Hai semua, nama saya Sam dan ini merupakan sebuah kehormatan bagi saya di sini bersama Saudara hari ini.Saat saya ditanyakan untuk berbagi kesaksian, saya sedikit ragu karena Saudara tahu… saya lahir di sebuah keluarga Kristen. Demikian, saya  merasa saya tidak punya sebuah cerita luar biasa mengenai bagaimana saya mengenal Tuhan atau menjadi seorang Kristen. Semua yg bisa saya ingat ketika saya berumur sekitar 6 tahun, pendeta saya bertanya jika ada yang ingin menjadi Kristen dan ikut dengannya dalam doa keselamatan. Saya merasa sangat bersyukur dibawa  dalam sebuah keluarga Kristen. Ayah saya mengenal Krsitus ketika saya lahir dan Ibu saya merupakan seorang Kristen sejak lama. Saya selalu pergi ke gereja setiap hari minggu dan bahkan saya mulai melayani diwaktu saya muda. Ibu saya adalah guru sekolah minggu dan setiap Minggu saya selalu membantunya meniup balon, membantu dalam production dan bahkan sampai saya membantu menjaga anak – anak.Kemudian saat saya berumur 12 tahun, keluarga saya pindah dari Hong Kong ke Malaysia dan disitu saya memasuki apa yang disebut ‘masa remaja’.Lalu, pergi ke gereja udah ngga keliatan keren, saya mulai malas menjejakan kaki saya dan terkadang saya merasa ngga pengen pergi sama sekali. Kekristenan lambat laun menjadi sebuah hal yang monoton ketimbang sebuah hubungan kasih sebagaimana seharusnya. Selama beberapa tahun,  pergi ke gereja  bagi saya hanyalah sebua tugas atau sesuatu yang keluarga lakukan di hari Minggu. Jangan  salah, saya percaya Tuhan dengan segenap hati…. Hanya saja itu tidak tercerminkan dalam kehidupan saya. Dan, karena pandangan ini, saya mudah terbawa dengan cara – cara dunia. Tidak lama setelah itu merupakan waktunya saya masuk ke universitas, dan pada saat itu  saya mulai jatuh. Oleh karena hubungan saya yang jauh dengan Tuhan selama beberapa tahun terakhir, saya merasa sulit untuk berdoa saat saya membutuhkan dan saya jarang sekali ke gereja. Saya merasa munafik dalam menjalani kehidupan saya dari Senin sampai Sabtu dan sekedar datang ke gereja di hari Minggu  untuk menyesali dosa saya dan memuji Tuhan yang saya tahu saya sakiti perasaanya. Saya merasa bersalah. Kemudian, ketika saya medapatkan  kebebasan di universitas untuk memilih hidup saya, saya memilih untuk menutupi kesalahan.Saya mencoba untuk mengatasi masalah dengan kemampuan saya sendiri, yang makin  membuat saya merasa kesepian dan tak berdaya daripada sebelumnya. Saya kehilangan jalan yang Tuhan sudah rancangkan dan siapkan untuk saya. Dan tanpa tuntunannya, saya mulai membuat semua keputusan yang salah dan mengarah pada sebuah gaya hidup yang merusak dan banyak kesulitan dalam kehidupan pribadi saya dan keluarga saya. Saya berada di titik terendah kehidupaan saya sampai harus mengambil cuti kuliah untuk bisa mengatasi semua itu. Pada saat itu saya merasa telah kehilangan seluruh jati diri saya dan semangat hidup … saya merasa terhilang dan hancur.  Tetapi melewati masa-masa sulit dan berat ini, Tuhan ternyata tidak pernah menjauh. Dan walupun saya merasa seolah-olah Tuhan telah menyerah dengan saya, ternyata Tuhan membuktikan bahwa Dia tidak pernah menyerah dengan saya. Tuhan terus mengirimkan orang-orang ke dalam kehidupan saya untuk membangkitkan semangat saya dan mengangkat saya walaupun saya merasa telah terhilang. Waktu saya cuti kuliah itulah saya merasa Tuhan benar-benar mengintervensi hidup saya. Keluarga saya bergabung dengan City Harvest KL di mana saya bertemu dengan pendeta yang luar biasa, Kevin Loo. Saya mulai kembali ke gereja setiap minggu dan mulai kembali terhubung dengan Tuhan yang telah saya hindari dalam beberapa tahun. Jauh di dalam, saya jelas masih merasa sangat bersalah saat saya hadir di gereja dan saya merasa malu dengan cara hidup saya yang lama…… tapi perlahan dan pasti Tuhan mulai membongkar tembok yang telah saya bangun di sekeliling hati saya untuk menemukan kembali seorang anak seperti sebuah cinta yang dulu saya punya untuknya.Tuhan terus campur tangan dalam hidup saya di mana Ia membawa kesempatan untuk saya untuk pergi ke dalam sebuah tim misi pengobatan  dengan City Harvest. Dan saat saya berdiri di sini dan memikirkan kembali pengalaman luar biasa tersebut, saya hanya bisa merasa kehangatan dalam hati saya dan senyum merekah di wajah saya karena saya tahu bahwa ikut serta dalam misi tersebut merupakan satu keputusan terbaik dalam hidup saya dan terlihat jelas rencana-Nya untuk saya. Saya menyelesaikan misi ini dengan sebuah perasaan yang terinspirasi secara luar biasa dan rendah hati, saya jelas akan merekomendasikan siapapun, muda atau tua untuk melayani Tuhan… karena saya percaya bahwa ini merupakan tujuan sejati dan panggilan dalam hidup kita. Saya juga mulai bekerja dengan staff di gereja sebagai seorang personal bootcamp instructor, yang menjadi sebuah berkat untuk saya. Itu hanya sebuah rencana Tuhan untuk menempatkan saya di tengah – tengah orang – orang yang luar biasa dan menginspirasi dalam Tuhan. Yang mana hal tersebut menginspirasi dan membangkitkan gairah , impian dan kekuatan yang Tuhan telah anugerahkan untuk saya. Dia telah menyelamatkan dan mengubah hidup saya. Dia telah menunjukkan sebuah cinta yang tak bersyarat yang tak pernah meninggalkan tanpa terkecuali  apa yang telah saya lakukan. Ini tidak menjamin bahwa hidup takkan terisi dengan tantangan dan kesulitan, tapi itu menjanjikan sebuah tujuan dan harapan yang bisa saudara pegang… tak peduli apa pun yang terjadi dalam hidupmu.

Sumber: gpdilc.com

Seringkali kita sebagai manusia ingin melupakan masa lalu, entah karena dosa, kesalahan dan kegagalan kita. Banyak dari kita yang ingin mendapatkan sebuah awal yang baru, Tahukah kamu kalau Tuhan sudah menyediakan fresh start, sebuah anugerah yang sempurna, sehingga kamu menerima pengampunan dan kamu bisa meninggalkan semua dosa, kesalahan dan kegagalan kamu di masa lalu.

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment