Kesaksian | Tuhan Menegur Saya

Saya Yuwel, pemain gitar di GPdI Lippo Cikarang. Saya dulunya pemain musik rock  tulen, sering main di campus to campus. Saya sempat gabung di band “TroubleMaker” yang lumayan nge-top di lingkungan kampus Surabaya. Tapi hidup saya benar-benar jadi pembuat masalah, baik bagi keluarga saya juga di lingkungan saya. Pada akhirnya Tuhan panggil saya untuk melayani di CBN Indonesia sejak tahun 2002 sampai sekarang. Sungguh suatu anugerah buat saya. Masa-masa awal saya pelayanan, rasanya semua indah dan jauh dari rasa sombong. Namun kalau boleh saat ini saya menuliskan kesaksian saya, Tuhan baru saja mengangkat saya dari keterpurukan saya sebagai pelayan Tuhan.Saya sempat sombong dan tinggi hati. Saya merasa lebih jago daripada rekan-rekan saya satu tim. Tentunya ini membawa hal yang buruk buat saya. Saya sombongSekitar sebulan yang lalu ( Awal tahun 2005 ) sepulang dari Surabaya, saya jujur jadi agak malas-malasan untuk ke gereja. Saya malas ikut latihan musik setiap hari jumat. Kalaupun datang, pasti perasaan saya setengah-setengah dan kurang serius. Aya menganggap pemain musik yang lain kurang bagus, apalagi saya protes karena perawatan alat musik yangkurang beres. Waktu latihan saya datang lebih dulu. Saya lihat dua gitar listrik senarnya putus dan lebih dari dua yang pustus. Saya mulai menggerutu. Di dalam hati saya mulai protes dan kecewa sama tim musik yang sekarang yang cuma mau pakai alat saja tanpa mau merawatnya. Saya protes samapengerja gereja yang cuek, cuma mau pelayanan yang bagus tapi tidak perhatian sama kekurangan yang ada.Saya gabungkan senar dari kedua senar itu jadi satu, tentu saja bunyinya tidak maksimal. Pemain musik yang lain pun datang dan WL memimpin latihan. Saya amat tergganggu dengan suara gitar saya yang fals. Saya mulai marah. Setelah saya steam ulang, latihan dilanjutkan tapi dengan perasaan sombong. Saya tidak perdulikan pemain yang lain. Saya pamer,pokoknya sifat-sifat saya yang buruk keluar. Tentu saja hasilnya jelek. Karena itu adalah hasil Tim. Karena saya, latihan menjadi “kacau”.Saya pulang duluan. Turun dari bus di Cawang hujan lebat. Saya kehujanan sampai di Jakarta juga kemalaman. Saya pergi tidur dengan hati mendongkol. Saya cela semua orang. Bahkan muncul pikiran jahat. Saya akan sengaja tidak datang ke gereja hari minggu tanpa memberi kabar. Saya pergi tidur tanpa ada damai di hati.Tuhan menegur saya Hari sabtu, saya kurang enak badan. Malam harinya, badan saya panas dantiba tiba sesuatu yang buruk terjadi. Saya tuli, bukan sebelah saja (dulu saya pernah tuli sebelah karena jatuh) akan tetapi keduanya. Saya ketakutan dan diam saja. Saya berharap ini cuma sementara saja.Namun tuli itu tidak kunjung sembuh. Sampai tengah malam baru saya sadar. Saya harus mengakui kalau saya benar-benar tuli. Saya beritahu Ney (calon isteri saya ) tentang keadaan ini, dia kaget dan sedih namun sikap yang diambil sungguh jauh dari yang saya perkirakan. Dia tidakmengantarkan saya ke dokter akan tetapi dia mengajak saya berdoa minta ampun kepada Tuhan. Dia bilang “Ini adalah teguran Tuhan buat Yuwel yang mulai sombong.” Setelah berdoa, saya mengingat kembali setiap keluh kesah saya, segala omelan saya, segala sikap buruk saya. Lewat keadaan ini saya dibukakan kembali, betapa kalau saat ini saya bisa melayani ituhanya karena anugerah Tuhan. Kalau sampai saat ini saya tidak menjadi berandalan itu adalah kebaikan Tuhan. Saya tidak ada apa-apanya tanpa Tuhan. Bagaimana seorang pemain gitr bisa melayani Tuhan apabila kedua telinganya tuli ? Ampuni saya Tuhan.Tuhan sembuhkan Malam itu saya tetap berharap untuk sembuh. Saya amat menyukai musik,saya tidak membayangkan kehidupan saya kelak tanpa bisa mendengar lagi. Saya tidak akan terbiasa dengan keadaan tuli seperti itu. Namun ada perasaan yang lain di hati saya. Ada perasaan yang mengarahkan saya kepada penyerahan diri. Saya rela lalui semua ini, karena saya yakin, Tuhan tidak akan meninggalkan saya. Kalaupun saya akan tetap tuli, pasti ada rencana Tuhan yang akan dinyatakan lewat kehidupan saya. Saya tertidur ketika menonton TV. Saya tidak sadar TV masih menyala karena saya benar-benar tidak mendengar suara apapun juga waktu itu. Mukjizat terjadi! Keesokan harinya tepat jam 5 pagi saya terbangun. Sungguh luar biasa pekerjaan tuhan dalam hidup saya. Saya dibangunkan oleh alarm HP saya. Ya, benar sekali. Tuhan Yesus yang telah menegur saya dalam kesombongan saya, DIA jugalah yang telah menyembuhkan dengan cara-Nya yang ajaib. Saya percaya lewat kejadian ini, saya akan dibawa-Nya untuk naik level berikutnya. Terima kasih Tuhan. Amin.

Sumber: gpdilc.com

Seringkali kita sebagai manusia ingin melupakan masa lalu, entah karena dosa, kesalahan dan kegagalan kita. Banyak dari kita yang ingin mendapatkan sebuah awal yang baru, Tahukah kamu kalau Tuhan sudah menyediakan fresh start, sebuah anugerah yang sempurna, sehingga kamu menerima pengampunan dan kamu bisa meninggalkan semua dosa, kesalahan dan kegagalan kamu di masa lalu.

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment