Ketika Allah Diam

Apakah kita bertanya-tanya mengapa Allah tidak menjawab doa kita?

Banyak orang yang bertanya, “Mengapa berdoa? Sepertinya sia-sia. Allah tidak melakukan apa-apa.”

Kita merasa marah dan putus asa saat tidak mendengarkan apa-apa dari Allah. Namun, Allah melakukan karyanya yang terbaik secara diam-diam.

Jika Anda sedang meminta pada Allah untuk memberkati aspek-aspek tertentu di dalam kehidupan Anda, atau menangani hal-hal tertentu, dan Anda merasa bahwa Allah tidak pernah mendengar atau menjawab doa Anda, saya menyajikan tiga hal untuk Anda pikirkan:

1) Allah tidak berkewajiban memberkati siapapun yang tidak berserah sepenuhnya kepada Dia

Kita mempunyai ide bahwa hanya karena kita berdoa, Allah wajib menjawab doa kita. Ya, Allah itu baik. Ya, dia memang penuh kasih. Namun, janji dan berkatnya adalah bagi orang yang taat kepadanya (Mzm.5.12). Kita jangan mengelirukan kasih Allah yang tanpa syarat dengan berkat Allah yang tanpa syarat. Ini dua hal yang berbeda. Allah memberitahu kita dengan sangat jelas di dalam Alkitab bahwa ada syarat-syarat bagi berkat-Nya (Mzm.1).

Jika kita ingin Allah memberkati pernikahan kita, kita perlu menyerahkan pernikahan kita kepada Dia dan kita harus taat untuk melakukan apa yang menjadi bagian dan tanggungjawab kita di dalam pernikahan itu (Efe 5.21-23).

Jika kita ingin Allah untuk memberkati anak-anak kita, kita harus menyerahkan mereka kepada Dia dan tidak berusaha mengontrol setiap aspek kehidupan anak-anak seolah-olah mereka itu milik pribadi kita.

Jika kita ingin menikmati berkat finansial, kita harus terlebih dahulu memuliakan Tuhan dengan semua yang kita miliki dan menjadi pengurus yang baik apa yang telah Tuhan berikan.

Apakah Anda mengerti apa yang ingin saya katakan? Semuanya ini merupakan peringatan bagi kita. Saat kita datang kepadanya, kita tidak boleh mempunyai ide bahwa Allah wajib memberikan apa yang kita minta. Yang perlu kita lakukan adalah mendekat pada Allah dengan hati yang sepenuhnya berserah kepada dia dan bertanya pada diri kita, “Tuhan, apakah saya sedang hidup sesuai dengan apa yang engkau inginkan?”

2) Allah tidak terikat untuk menjawab kita sesuai dengan waktu yang kita tetapkan

Allah adalah kekal. Itu berarti konsep waktunya berbeda dengan kita. Allah memberitahu Abraham dia akan memberinya anak. Namun Allah tidak memenuhi janjinya selama 25 tahun! (Kej. 12:1-4, 21:5). Allah membiarkan Yusuf dikurung di dalam penjara untuk sesuatu yang tidak pernah dia lakukan dan walaupun kelihatannya dia akan dibebaskan lewat campurtangan Allah, tetapi hal itu hanya terjadi setelah dua tahun (Kej. 39-41).

Allah bisa saja sedang menunggu waktu yang sesuai untuk menjawab Anda. Untuk kita, penantian itu seolah-olah tidak ada habisnya. Bagi Allah, itu hanya suatu momen. Namun, perlu kita tahu bahwa waktu Tuhan itu sempurna. Jadi bersabarlah. Ada kalanya Allah sedang berkerja di alam kekal di tempat kita tidak melihatnya. Yakinlah bahwa Dia tahu apa yang Dia lakukan dan terdapat banyak sebab akibat yang Allah tahu tetapi dari tempat kita berada, kita tidak dapat melihatnya.

3) Allah bisa saja secara diam-diam sedang menguji kesetiaan Anda

Hal yang sulit bagi kita adalah tidak mendengar apa-apa. Namun, Allah melakukan karyanya yang paling hebat di dalam waktu-waktu tenang, hening dan di balik layar.

Di Keluaran 24:17-18, bangsa Israel melihat kemuliaan Tuhan seperti api yang sedang menghanguskan puncak Gunung Sinai. Mereka mendengar guntur, melihat kilat dan merasakan bumi bergetar. Allah itu sangat rill dan nyata. Dan Dia sedang berada di depan mereka. Hal yang sangat luar biasa dan menggairahkan! Namun hanya 40 hari setelah itu, orang yang sama yang melihat kebesaran Allah melakukan mukjizat merasakan bahwa mereka sudah “terlalu lama” tidak melihat atau mendengar apa-apa dari Allah. Dan karena itu mereka mau mempunyai allah yang baru. Lalu, mereka memberikan semua emas mereka kepada kakak Musa, Harun, dan memintanya membuatkan mereka allah yang dapat mereka lihat di hadapan mereka (Kel. 32.1).  Hal yang sangat tidak masuk akal!

Namun, bukankah kita berbuat hal yang sama?

Kita memuji-muji Allah di saat kita melihat kebesaran karyanya dan mengalami jawaban doanya, dan di momen berikutnya, kita meragukan kuasa dan hadiratnya saat kita tidak mendengar apa-apa.

Dalam 40 hari saat bangsa Israel tidak mendengar apa-apa dari Allah, Allah sedang menuliskan hukum-Nya di loh-loh batu. Dia sedang berada di puncak gunung membuat perjanjian dengan umat-Nya. Namun, umat-Nya yang sedang berada di kaki gunung sudah tidak sabar lagi, mereka tidak mempunyai kesabaran untuk menanti dan mengalami kemuliaan Allah yang sedang ingin membawa mereka ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Allah yang di suatu waktu menyingkapkan diri-Nya secara spektakuler, tetap merupakan Allah yang sama perkasanya di saat Dia berdiam diri dan seolah-olah tidak berbuat apa-apa. Hormatilah hak-Nya untuk berdiam diri. Tetap yakin pada Allah yang sedang tidak berbicara. Bagi kebanyakan orang, Allah yang berkarya besar secara diam-diam itu adalah Allah yang perlu dikenali dengan lebih baik lagi.

Ada waktunya, penolakan Allah untuk menjawab Anda adalah cara-Nya untuk memastikan Anda tetap dekat pada-Nya…tetap meminta, tetap menanti dan tetap mengandalkan Dia. Tunjukkan pada Allah bahwa Dia akan menemukan Anda setia menanti sekalipun Dia tidak menjawab. Bahkan di dalam ketidak-pastian, di dalam kegelapan, kita tetap setia.

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment