Kuasa Tuhan Dinyatakan Melalui Minyak Urapan

Saya punya keponakan seorang bidan. Pada suatu hari, tepatnya sebulan yang lalu ada pasien yang hendak melahirkan di Puskesmas. Malam itu kira-kira pukul 19:00 saya diajak keponakan saya untuk membantu orang yang hendak melahirkan tersebut. Setelah sampai  di tempat, saya melihat ada 2 orang ibu yang hendak melahirkan. Yang satu masih muda dan yang satu lagi berusia 37 tahun.  

Ibu yang berusia 37 tahun tersebut mengalami tekanan darah tinggi (180) dan kedua kakinya bengkak karena belum bisa melahirkan. Keluarganya sangat panik, selain karena sudah menunggu berjam-jam, mereka juga tidak punya uang jika harus melahirkan secara operasi Caesar. Sebagai pendoa saya merasakan apa yang dialami ibu ini sangat berat. Dalam hati saya seperti ada yang mendorong (dan saya yakin itu adalah Roh Kudus) untuk mendoakan orang tersebut.  Setiap pergi ke mana pun saya selalu membawa minyak urapan. Saya meminta ijin kepada keponakan untuk mendoakan ibu tersebut. Saya melihat si ibu dan keluarganya  yang belum percaya Tuhan itu terus memandangi saya. Keponakan saya adalah anak Tuhan dan ia mengijinkan saya untuk berdoa.

Saya mendekati ibu itu dan memberanikan diri untuk bertanya : ”Apakah ibu mau saya doakan dalam nama Tuhan Yesus?” Ibu itu dan keluarganya menjawab bahwa mereka bersedia. Setelah itu saya mendoakan ibu tersebut dengan disaksikan seluruh keluarganya yang pada saat itu mereka  sangat khawatir dengan keadaan ibu tersebut. Ketika berdoa, saya mengoleskan minyak urapan di dahi dan perut ibu tersebut. Saya putuskan kutuk sakit waktu melahirkan dan minta kepada Tuhan dalam waktu 5 menit supaya bayi itu segera lahir. Selesai berdoa saya menunggu kuasa Tuhan dinyatakan. Meskipun sedikit was-was karena melihat kondisi kedua kaki ibu itu bengkak, saya percaya firman Tuhan bahwa “doa orang benar bila dengan yakin didoakan besar kuasanya”.

Keajaiban terjadi, puji Tuhan tidak sampai 5 menit ibu itu melahirkan bayinya dengan selamat. Akan tetapi hati saya tidak damai karena terjadi pendarahan. Saya bertanya lagi kepada ibu itu apakah ada sesuatu yang disembunyikan? Dan ternyata dia mengatakan sambil menangis bahwa sesungguhnya dia tidak menginginkan anak itu lahir dan hidup. Dia sudah berusaha membuat bayi itu mati tapi tidak bisa. Ketika  mendengar hal itu saya meminta ibu itu untuk minta pengampunan pada Tuhan atas perbuatannya dan juga meminta maaf kepada bayinya. Setelah itu saya berdoa sekali lagi minta pendamaian untuk ibu dan anak tersebut. Saya doakan bayi itu saya olesi minyak urapan dan saya serahkan kepada Tuhan. dan sungguh ajaib, ternyata pendarahan ibu itu pun berhenti karena kuasa Tuhan.

Keluarga itu sangat bersukacita karena melihat kuasa Tuhan Yesus dinyatakan. Akhirnya saya memberikan nama pada bayi itu “ Bagus Triyanto” dan mereka sangat senang mendengarnya. Kemuliaan hanya bagi Tuhan Yesus yang tidak pernah berubah dulu, sekarang dan selamanya kuasa-Nya tetaplah sama. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

Oleh : Ibu Maria Dewi

 

 

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber: www.yhs.net

Leave a Comment