Makna Pohon Natal, Inilah Sebuah Pesan Natal Yang Sesungguhnya

Ada banyak orang yang mengatakan bahwa Natal adalah bulan sukacita karena kita merayakan kelahiran Sang Penebus. Perayaan Natal rasanya nggak lengkap kalau belum mendekor ruangan dengan warna khas Natal merah atau hijau. Selanjutnya, menghias pohon Natal adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu. 

Ketika masih kecil, saya dan adik sering berebutan untuk bisa menaruh bintang yang ditempatkan di paling atas pohon Natal atau dikenal dengan bintang timur. Suatu hari adik saya bertanya, “kenapa sih harus ada pohon Natal? Darimana datangnya pohon Natal?” Satu keluarga terdiam. Saya mencoba untuk mencari tahu sedikit mengenai pohon Natal. 

Mungkin ada banyak orang juga yang bertanya mengenai kenapa harus ada pohon Natal yang ikut memeriahkan Natal. Namun, sejarah tidak mencatat persisnya kapan pohon Natal mulai dikenal. Pohon Natal adalah jenis pohon Den yang melambangkan kekekalan atau keabadian. 

Di Eropa, pohon Den dapat bertahan di empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur hingga musim dingin. Ketika pohon lain mengalami perubahan sesuai dengan iklim seperti tidak berdaun ketika musim dingin tiba, mulai bertunas ketika musim semi, mulai berbunga pada musim panas, atau daunnya berguguran ketika musim gugur tiba. 

Pohon Den tetap hijau selama empat musim tersebut. Karenanya pohon Natal adalah simbol kekekalan di tengah tidak kekalnya pohon-pohon lain yang mengalami perubahan pada musim-musim tertentu. Kemudian inilah yang membawa pohon ini sebagai lambang bahwa kebenaran yang Tuhan Yesus ajarkan adalah kekal dan abadi di tengah-tengah dunia yang tidak kekal dan berubah-ubah. 

Sebagai manusia, kita juga sering diterpa oleh berbagai musim ekstrim, yaitu masalah. Entah itu jeratan hutang, pendidikan yang terhenti karena biaya, sakit penyakit, iri, dengki, dan lain sebagainya. Kita merasa bahwa kita tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, Tuhan meminta kita untuk menjadi pribadi yang kokoh. 

Kita semua tahu kalau hal memikul salib bukanlah perkara yang mudah. Setiap musim yang dialami oleh pohon Den, sama seperti kita menghadapi kesukaran. Namun, kita diajarkan oleh Yesus bagaimana kita bisa tetap bertekun dalam doa dan memperoleh keberanian melalui kesukaran. 

Lalu, bagaimanakah sikap kita untuk tetap kuat berdiri di tengah ekstrimnya musim-musim yang berganti? Pada 1 Petrus 21-24 memberikan teladan mengenai bagaimana Tuhan Yesus memberikan teladan untuk kita semua. 

Untuk menjadi seorang Kristen, kita perlu tahu sikap dan teladan Yesus. Bagaimanakah Yesus mengatasi pencobaan dalam hidupnya?

Ayat 23: “… tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.” Bahkan Yesus yang adalah Anak Allah, berserah kepada Allah Bapa atas segala yang terjadi dalam hidupnya. 

Yesus percaya bahwa Allah Bapa memiliki rencana untuk semua kesukaran yang Ia alami. Jika dibandingkan dengan janji Tuhan yang indah di surga nanti, maka musim-musim yang kita hadapi saat ini tidaklah berarti apapun. 

 

Sumber : jawaban.com

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment