MARAH YANG TIDAK BERDOSA

Saat itu amarah Musa meluap, ketika ia turun dari gunung dan melihat bangsa Israel sedang menyembah anak lembu emas yang mereka ciptakan sendiri. Musa baru saja menerima hukum Taurat Allah yang ditulis pada dua loh batu. “Dan ketika ia dekat ke perkemahan itu dan melihat anak lembu dan melihat orang menari-nari, maka bangkitlah amarah Musa; dilemparkannyalah kedua loh itu dari tangannya dan dipecahkannya pada kaki gunung itu (Kel. 32:19).” Kemarahan Musa tentu punya tujuan baik, ia kecewa dengan bangsa Israel yang sering menyimpang dari Allah walaupun kebaikan Allah tidak pernah berhenti pada mereka. Namun karena kemarahan itu Musa secara tidak sengaja menghancurkan batu yang berisi firman yang diukir sendiri oleh Allah.

Amarah merupakan luapan emosi yang muncul dari diri manusia akibat pertentangan dari dalam hati atas situasi yang dialami. Kita semua tentunya pernah marah dan setiap orang punya cara yang berbeda-beda dalam meluapkan kemarahan tersebut. Ada yang meluap-luap sambil membentak dan membanting barang, ada yang sambil menangis, ada juga yang memilih diam pada saat sedang marah. Namun, kita harus sadar bahwa walaupun kita sedang marah, bukan berarti kita boleh berbuat dosa. Amarah tidak harus merupakan sebuah dosa. Kita dapat menangani kemarahan dengan cara yang baik, seperti meredam amarah atau mengalihkannya pada hal-hal yang lebih berguna. “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah (Yak. 1:19).”

Sebisa mungkin jangan dikuasai kemarahan, karena dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain. Namun kita adalah manusia yang kadang tidak dapat menahan kekesalan. Karena itu, marahlah, namun jangan merusak, menyakiti, dan mengeluarkan kata-kata kotor. Marahlah, untuk mendidik, menunjukkan kebenaran, dan tetap di bawah kendali. Marahlah dengan bijak dan jangan berbuat dosa.

Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Efesus 4:26-27

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment