Meraih Upah Melalui Ujian Iman

“Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.” Yakobus 1:2-4

Menjalani kehidupan sebagai pengikut Kristus bukanlah merupakan jalan yang mulus tanpa kendala. Setiap umatNya pasti akan mengalami keadaan dimana imannya akan diuji.

Melalui ujian terhadap iman kita inilah akan membawa kita kepada kesempurnaan iman, sehingga kita akan semakin menyerupai Yesus di dalam setiap langkah kehidupan kita.

Tidak jarang sebagian dari umat Tuhan tidak sabar dalam menghadapi ujian ini. Mereka merasa putus asa dan tidak mau tetap berpegang teguh pada imannya.

Padahal Tuhan tidak akan memberikan pencobaan melebihi dari kekuatan yang kita miliki. Setiap pencobaan yang ada pasti ada jalan keluarnya. Dan ketika kita mau tetap berharap kepada Yesus, disana ada jalan keluarnya.

Dalam Alkitab ada beberapa tokoh yang mengalami pencobaan-pencobaan yang menguji iman mereka. Mari kita lihat mengapa mereka dapat tahan uji dan menerima kemenangan dari Tuhan.

1. Abraham

Tuhan memberikan seorang anak perjanjian kepada Abraham, yaitu Ishak, melalui istrinya Sara yang kandungannya telah tertutup oleh karena lanjut usia. Tentunya anak ini merupakan kebanggaan dan pengharapan bagi Abraham untuk dapat meraih janji Tuhan yang akan menjadikan dia sebagai bapa segala bangsa. Abraham menerima janji Tuhan yang akan membuat keturunannya seperti debu tanah banyaknya.

Tetapi Tuhan justru meminta Abraham untuk mempersembahkan anaknya dan menjadikannya sebagai korban bakaran. Sebagai manusia, hal ini merupakan pukulan yang sangat berat karena Ishak merupakan pengharapannya untuk dapat meraih janji-janji Tuhan. Bagaimana mungkin dia dapat memiliki keturunan yang banyak jika anak yang merupakan anak perjanjian harua dikorbankan?

Disini Abraham menunjukkan kesetiaan imannya kepada Tuhan. Dan dengan iman dia melakukan apa yang diperintahkannya kepada dia.

Tepat pada saat dimana dia akan menghujamkan pisaunya, Tuhan menghentikannya. Tuhan melihat bahwa Abraham tidak ragu-ragu mengikuti perintah Tuhan. Lalu Tuham menyediakan domba jantan sebagai ganti korban untuk dipersembahkan.

Abrahampun diberkati secara berlimpah-limpah dan Tuhan menggenapi FirmanNya dengan membuat keturunannya menjadi banyak seperti banyaknya debu tanah. Dan kita dapat mengenal Abraham sebagai bapa orang beriman.

2. Yusuf

Yusuf mendapatkan mimpi bahwa semua saudara-saudaranya dan orangtuanya datang untuk sujud menyembah dia. Bukannya melihat mimpi itu menjadi kenyataan, tetapi Yusuf malah dibenci oleh saudara-saudaranya. Bahkan mereka berniat untuk membunuh Yusuf. Mereka menjebloskan Yusuf ke dalam sumur kering dan tidak lama setelah itu mereka menjualnya kepada orang Midian yang kemudian dijual lagi kepada Potifar.

Dalam keadaannya seperti itu, Yusuf tetap melakukan apa yang menjadi pekerjaannya. Tuhanpun menyertai Yusuf dan menjadikan segala yang dikerjakannya berhasil.

Seakan tidak pernah berhenti, Yusuf kembali mengalami pencobaan. Dia dirayu oleh istrinya Potifar. Tetapi Yusuf tetap tidak mau tergoda dan justru mendapatkan fitnah. Ia dijebloskan ke dalam penjara karena dituduh menggoda istri Potifar.

Sekali lagi Tuhan tetap menyertai Yusuf di dalam penjara dan membuat dia menjadi kesayangan bagi kepala penjara. Berbagai kejadian dialami oleh Yusuf sampai kepada kisah dimana dia mendapat kesempatan untuk menjelaskan arti dari mimpi Firaun.

Yusufpun mendapat perkenanan di hati Firaun dan kemudian Firaun mengangkatnya sebagai penguasa di tanah Mesir.

Disini kita dapat melihat bahwa dalam segala kejadian yang dialami oleh Yusuf, tidak sekalipun Yusuf meninggalkan Tuhan. Oleh sebab itu Tuhan menyertai Yusuf dan membuat segala yang dikerjankannya menjadi berhasil.

Tidak hanya itu, pada masa-masa kelaparan, saudara-saudaranya-pun datang ke Mesir untuk membeli makanan. Dan pada akhirnya kita semua mengetahui bahwa mimpi yang pernah didapatkannya lebih dari 20 tahun sebelumnya menjadi kenyataan. Iman telah membawa Yusuf mendapatkan apa yang dimimpikannya.

Masih banyak kisah-kisah di Alkitab yang dapat memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan ingin agar umatNya tetap setia di dalam iman walau apapun yang terjadi.

Apa yang kita alami dalam kehidupan ini memang tidaklah mudah. Mungkin sulit bagi kita untuk memahami apa yang Tuhan rencanakan bagi hidup kita. Mungkin ada hal yang harus kita korbankan seperti Abraham yang harus mengorbankan anaknya. Mungkin ada hal-hal yang harus kita alami seperti Yusuf yang dikhianati oleh saudara-saudara kandungnya, difitnah dan dimasukkan ke penjara dan masih banyak lagi. Tetapi satu hal yang Tuhan inginkan untuk tetap kita lakukan, yaitu tetap melangkah dengan iman.

Jangan pernah lepaskan iman kita kepada Yesus. Jangan pernah menyerah kepada keadaan yang kita alami. Tetap jalani langkah demi langkah dalam hidup kita sambil menjaga iman kita kepada Yesus. Tuhan telah menyediakan sesuatu yang besar bagi kita. Dan Dia pasti akan menggenapi segala Firman yang telah Dia janjikan bagi kita. Haleluya!

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: www.pelitahidup.com

Leave a Comment