Merasa Tidak Layak Untuk Melayani Tuhan? 3 Hal Ini Akan Membantumu

Perasaan tidak layak atau tidak pantas untuk melayani Tuhan timbul dari perasaan bersalah atas dosa yang dahulu kita lakukan, namun janganlah terlarut dalam rasa bersalah itu, karena iblis sedang bekerja untuk menjauhkan kita dari Tuhan.

“Kayaknya aku ngga ikut dulu, aku merasa ngga pantas untuk pelayanan..”

Pernahkah rekan pelayanan kita mengatakan hal tersebut? Atau malah kita sendiri yang pernah mempunyai pikiran bahkan berkata seperti itu? Melihat diri kita yang terbatas ini sehingga timbul perasaan tidak layak atau tidak pantas untuk melayani Tuhan, sehingga kita mau mundur.

Hampir sebelas tahun saya terjun dalam dunia pelayanan baik di gereja maupun luar gereja. Belum waktu yang terlalu lama, saya rasa. Tetapi selama sebelas tahun tersebut, banyak hal suka dan duka dalam melayani Tuhan sudah pernah saya rasakan, yang saya yakin teman-teman juga merasakannya. Selama sebelas tahun itu juga saya berjuang melawan perasaan tidak pantas dalam pelayanan.

Perasaan tidak layak atau tidak pantas untuk melayani Tuhan timbul dari perasaan bersalah atas dosa yang dahulu kita lakukan. Kita merasa munafik melayani Tuhan karena kita telah melakukan dosa.

“Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia di seret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut” (Yakobus 1:14-15).

Kedagingan menyeret dan membuat kita terpikat hingga berbuat dosa. Dan kita semua tahu bahwa akibat dosa adalah maut. Ketika berbuat dosa, ada konsekuensi yang harus ditanggung, yaitu maut.

Pengetahuan akan dosa membuat kita merasa tidak layak dan ingin mundur dari melayani Tuhan. Kita merasa hina hingga tak pantas untuk melayani Tuhan yang mulia. Tanpa kita sadari, iblis sedang bekerja mengoyak-oyak perasaan bersalah agar kita mundur dari hadapan Tuhan. Tapi tidak hanya iblis yang sedang bekerja, Roh Kudus pun sedang bekerja melawan iblis dengan cara mengingatkan kita untuk segera keluar dari perasaan bersalah itu dan mulai untuk melayani-Nya.

Seperti kelompok prajurit yang akan maju berperang, ada strategi yang direncanakan untuk melawan musuh: menyerang, mundur, atau bertahan. Di medan peperangan ini, karena kita adalah umat kepunyaan Allah dan Allah sendiri adalah panglima perang kita, maka tidak ada kata mundur. Iblis akan mencari segala cara untuk membuat kita ingin mundur, tapi jangan takut! Kita harus bertahan dan maju berperang!

Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, melainkan roh-roh jahat (Efesus 6:12), sehingga kita harus melawan roh-roh yang mengganggu kita. Hai Prajurit, ini strateginya :

 

  • Bertahan

“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat” (Ibrani 10:23-25)

Berpegang teguh pada pengharapan karena Ia setia, adalah salah satu cara kita bertahan dalam peperangan ini. Kita punya jaminan, yaitu Panglima Perang yang hebat dan perkasa. Dan karena Ia setia, Ia tidak akan pernah meninggalkan kita sedikitpun, melainkan Ia yang akan berperang ganti kita.

Ketekunan tersebut harus didukung oleh keikut-sertaan kita dalam ibadah dan ambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan Allah. Jangan dengarkan bisikan yang berkata kita tak layak, sebab sejatinya tidak ada seorangpun yang layak di hadapan Tuhan. Jika kita jatuh dalam dosa, bangkitlah seperti prajurit. Angkat senjata perangmu, yaitu: doa dan bertekun dalam firman Tuhan,  serta katakan pada musuhmu bahwa kamu tidak akan kalah.

 

  • Maju

“ Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup” (Ibrani 10:38-39)

Tindakan mengundurkan diri ternyata membuat Allah tidak berkenan pada hidup kita. Allah pun percaya bahwa kita adalah prajurit-prajurit yang tidak kenal kata mundur, melainkan kita akan terus maju berperang dengan iman.

Senjata kita adalah iman kepada Kristus, yang akan memampukan kita melewati segala hal. Oleh iman kita ditebus dan oleh iman kita akan memperoleh apa yang dijanjikan Allah (Ibrani 10:36). Pakai senjata iman kita untuk kembali hidup dalam kebenaran Allah dan melakukan kehendak-Nya.

 

Saat kita maju, musuh kita sudah kalah.

Teman-teman, jangan berdiam atau bahkan mundur karena perasaan tidak layak kita sebab kemunduran itu akan  mendukakan hati Tuhan, karena Dia telah berkorban agar kita memperoleh hidup. Tidak ada manusia yang benar-benar sempurna hingga dapat melayani Tuhan. “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna” (2 Korintus 12:9a). Dalam segala kelemahan dan ketidak berdayaan kita, kuasa Tuhan akan menjadi sempurna dan menyempurnakan hidup serta pelayanan kita.

Jangan menyerah prajurit Allah!

 

Sumber: http://www.lenterahidup.com
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment