Perlombaan Iman – Bag.2

Bagaimana menjalani perlombaan/pertandingan ini ?

  1. Kuasai diri dalam segala hal(1 Kor 9:25). Seorang olahragawan akan melatih fisiknya dengan berbagai macam latihan, seperti latihan fisik, latihan dasar, latihan teknik, angkat beban, lari, dll. Begitu banyak aspek yang harus dikembangkan jika sang olahragawan ingin memenangkan pertandingan.

Banyak aspek juga dalam kehidupan rohani kita, tidak hanya berdoa dan baca firman saja. Pujian penyembahan, cara-cara berdoa secara strategis, pelayanan terhadap orang yang membutuhkan bantuan, kunjungan, mendoakan orang sakit, bermain musik, memimpin pujian, membawakan firman Tuhan; tidak terlepas juga pekerjaan dan lingkungan, dimana kita harus menjadi saksi dan memberitakan firman, sharing/menguatkan teman, dan lain-lain.

Kehidupan rohani kita tidak akan berkembang hanya lewat doa dan membaca firmanNya saja. Iman tanpa perbuatan adalah mati.

Dalam kitab Roma 12:6-8 tertulis karunia-karunia melayani. Temukan karunia yang telah Tuhan berikan bagi kita masing-masing.

Jangan tanya apa yang bisa gereja berikan bagi kita, tetapi tanyalah apa yang bisa kita berikan.

  1. Berlari dengan tujuan dan strategi(1 Kor 9:26). Ada strategi dalam setiap perlombaan, bahkan juga dalam latihan bagi sang olahragawan. Untuk mencapai peak-performance / kemampuan-puncak, diterapkan pola latihan khusus (seperti Training Centre) selama beberapa bulan atau bahkan tahunan. Mendekati lomba kuantitas latihan dikurangi, tetapi kualitas ditambah. Mental stress dipantau. Detak jantung diukur. Pola istirahat juga diperhatikan. Gizi juga harus seimbang. Pola ini diterapkan untuk mencapai satu tujuan: PEAK PERFORMANCE.

Segala sesuatu yang kita lakukan tentunya harus dengan tujuan yang jelas, dan strategi yang tepat. Segala sesuatu yang berlebih menjadi hal yang kurang bagus. Semuanya harus seimbang/ balance. Semua ada standard/ukurannya. Rasul Paulus mengatakan bahwa dia bukanlah “petinju yang sembarangan memukul”. Apakah yang telah tujuan Tuhan bagi hidup kita? Jalankanlah dengan meminta hikmat dariNya, agar apa yang kita lakukan tidak menjadi sia-sia.

  1. Melatih tubuh dan menguasai seluruhnya, supaya jangan ditolak(1 Kor 9:27).

“Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang” (1Tim 4:8).

“Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus” (1Kor 11:1). Rasul Paulus berani untuk berkata supaya orang-orang dapat mengikuti teladannya, karena dia telah melatih tubuhnya. Dia telah mendisiplinkan hidupnya di dalam Tuhan. Sehingga apa yang dia lakukan, setiap langkah hidupnya, merupakan cerminan kehendak Tuhan.

Biarlah hidup kita memancarkan terang Kristus, sehingga dapat menjadi kesaksian bagi semua orang.

Marilah kita bersama-sama ikut dalam pertandingan iman yang telah Tuhan tetapkan dengan mata yang selalu tertuju kepadaNya, menguasai segala aspek kehidupan, tetap kepada tujuan dan menjalankannya dengan strategi yang tepat dan senantiasa memancarkan terang Kristus dalam tiap langkah hidup kita.

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: www.pelitahidup.com

Leave a Comment