Permasalahan serius: Pertobatan palsu dalam Gereja

Pendeta senior Capitol Hill Baptist Church di Washington, Mark Denver mengungkapkan kekhawatirannya bahwa ribuan, jika bukan jutaan orang di gereja yang tidak sepenuhnya bertobat.

Menurutnya bisa saja banyak yang mendengarkan firman setiap minggu di dalam gereja yang belum selamat. Yang menjadi permasalahan bukanlah orang yang kadang jatuh dalam dosa dan tidak bertobat tapi suatu sistem gereja masa kini yang menghasilkan orang-orang percaya yang palsu –  bukan hanya satu dua orang tapi seluruh jemaat.

Pertobatan yang palsu adalah permasalahan yang serius yang akan memimpin bukan saja pada “kematian gereja lewat bunuh diri” tapi juga mengaibkan nama Allah. Pertobatan yang palsu akan mengaburkan rencana Allah yang mulia untuk umat manusia.

Cara pasti untuk mendapatkan orang Kristen palsu dalam gereja adalah dengan memberitakan bahwa ada kado gratis yang tidak melibatkan kesusahan dan pengorbanan. Namun hal ini jauh dari kebenaran, kebenarannya adalah, “tidak ada mahkota tanpa salib.”

Orang Kristen yang palsu digambarkan sebagai orang percaya yang tidak dapat dibedakan dari orang dunia dan yang tidak berpegang pada kebenaran Firman dalam hidupnya.

Mengapa bisa ada begitu banyak orang Kristen yang palsu. Hal ini terjadi karena guru-guru palsu termasuk mereka yang mengajarkan injil “kemakmuran dan kesehatan” (health and wealth).

Di dalam Kitab Suci terdapat terlalu banyak peringatan tentang guru-guru palsu. Dan memang adalah suatu kenyataan bahwa ajaran palsu akan mengakibatkan suatu bencana yang besar. Gereja dipenuhi oleh orang-orang yang tidak mencerminkan buah dari Roh, yang sesungguhnya belum lahir baru.

Yang penting bukan saja pengajaran tapi kehidupan. Cara hidup yang salah sama buruknya dengan pengajaran yang salah. Orang Kristen bukan saja harus memperhatikan doktrin tapi juga cara hidupnya. Hal ini sesuai dengan himbauan Paulus kepada Timotius, “Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. (1 Tim. 4.16)

Lalu, bagaimana seorang percaya harus menjalani hidupnya?

  • Gereja dan umatnya harus KUDUS –  tidak tunduk pada keduniawian. Hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus yang telah memanggil kamu (1 Petrus 1:15). Sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun yang akan melihat Tuhan (Ibrani 12.14).
  • Harus ada pengorbanan diri dan penyangkalan diri. Barangsiapa tidak memikul salib dan mengikut aku, ia tidak dapat menjadi muridku (Lukas 14:27)
  • Dan yang paling utama, harus terlihat adanya kasih yang memberi diri. “Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita.” (1 Yohanes 3:14)
     

Karena itu, adalah jelas bahwa pertobatan yang tidak disertai oleh KekudusanPengorbanan Penyangkalan diri serta Kasih yang nyata, bukanlah perobatan yang sejati menurut Firman Tuhan.

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment