Punya Iman Kecil Tapi Berdampak, Belajar dari Ibu dan Nenek Dalam Alkitab Ini

Timotius adalah murid, rekan sekerja, dan juga teman bagi Paulus.

Dia dilahirkan dari keluarga dimana ibunya adalah seorang Yahudi dan ayahnya seorang non-Yahudi. Keluarganya bisa dibilang sangat terbuka dengan perbedaan dimana hal semacam ini dimasa itu adalah sesuatu yang gak biasa.

“Paulus datang juga ke Derbe dan ke Listra. Di situ ada seorang murid bernama Timotius; ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi percaya, sedangkan ayahnya seorang Yunani.” (Kisah Para Rasul 16: 1)

Tapi uniknya, saat beranjak dewasa Timotius memilih mengikuti keyakinan ibunya. Walaupun kita gak tahu persis apa yang terjadi di dalam keluarga Timotius, kita bisa menarik beberapa kesimpulan dari surat Paulus kepada Timotius.

“Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.” (2 Timotius 1: 5-6)

Paulus menulis surat untuk memberi dukungan kepada iman dan pelayanannya. Hal pertama yang dia sebutkan adalah pengetahuannya.

Dalam upayanya untuk membantu Timotius untuk menjalankan pelayanan pengabaran dan penggembalaan gereja, Paulus menyerahkan warisan iman kepada keluarga Timotius. Paulus sendirimenganggap Timotius sebagai anak rohaninya, dia juga menyadari dampak besar keberadaan ibunya Eunike dan neneknya Lois atas hidupnya.

  • Latar Belakang Keluarga dan Dampak Pengabaran Injil

Dalam suratnya, Paulus menyebutkan kalau Eunike dan Lois mengajarkan Timotius soal firman Tuhan (2 Timotius 3: 14-15). Inilah modal baginya untuk menjalankan tugas pelayanannya.

Pertama kali bertemu Timotius, Paulus tahu kalau dia punya iman dan pengetahuan rohani yang kuat. Dan itu semua pastinya dia dapatkan dari didikan nenek dan ibunya. Karena itulah Paulus secara pribadi sangat mengagumi pola pengasuhan Lois dan Eunike.

Bisa jadi mereka gak bisa mengajar Timotius soal firman Tuhan sebanyak yang mereka bisa. Terlebih ayahnya adalah seorang Yunani dan gak percaya Tuhan. Jadi Eunike dan Lois bukan cuma jadi pengaruh dalam hidup Timotius, tapi juga kepada keluarganya yang non-Yahudi. Mereka menunjukkan keberanian atas iman mereka baik di rumah maupun bagi seorang Timotius.

Teladan iman mereka selaras dengan apa yang diajarkan Alkitab, dengan membangun pengenalan Timotius akan Tuhan sehingga dia mampu membangun pelayanan yang besar dan berdampak kekal.

  • Iman Yang Paling Sederhana Bisa Mengubahkan Dunia

Eunike dan Lois memang gak memenangkan ratusan orang untuk Tuhan. Mereka mungkin gak begitu radikal akan iman mereka atau membagikan imannya di sebuah stadiun yang dipenuhi banyak orang. Kita hanya tahu kalau mereka hanya mengajar Timotius. Mereka tahu kalau iman mereka akan berpengaruh dalam penyebaran injil di abad pertama. Hal itulah yang dimulai oleh Timotius.

Timotius melakukan perjalanan bersama Paulus, menjelajahi wilayah Roma dan membagikan injil tentang Yesus. Kesetiaan Lois dan Unike mengajarkan Timotius akan firman Tuhan dan menjadi teladan iman yang murni pada akhirnya mempengaruhi lebih banyak lagi orang. Kepemimpinan rohani yang mereka teladani setiap hari membawa lebih banyak orang menerima Yesus melalui pelayanan Timotius.

  • Perbedaan Apa yang Bisa Kamu Lakukan?

Kalau kamu kecewa karena masih cuma memberikan sedikit pengaruh, ingatlah Eunike dan Lois.

Kalau kamu merasa gak bisa menyampaikan firman Tuhan ke orang lain, ingatlah Lois dan Eunike. Kalau kamu merasa dirimu gak mungkin bisa memberikan pengaruh di dalam keluargamu, di komunitasmu, di tempat dimana Tuhan membawamu, ingatlah Lois dan Eunike.

Waktu kamu mempercayai rencana Tuhan dalam hidupmu, teruslah mengikutinya dan melayaninya gak peduli betapa gak familiar atau gak sesuainya itu dengan harapanmu. Dia pasti akan memakaimu.

Langkah iman yang kecil bisa sangat berdampak besar. Kita gak bakal pernah tahu apa yang Tuhan bisa dan akan lakukan dengan ketaatan kita. Kita hanya tahu kalau Dia akan melakukannya. Dan waktu kita taat, waktu kita mengikut Dia, waktu kita memimpin orang lain dalam kebenaran, kita sedang mengikuti teladan iman wanita yang setia dalam iman, wanita yang dalam diam melakukan pekerjaan Kerajaan Surga, wanita seperti Lois dan Eunike.

Semoga kamu mengingat cerita Lois dan Eunike waktu kamu merasa gak berani. Ingatlah bahwa mengubah hidup seseorang bisa sangat mengubah dunia, ketaatan dalam Tuhan melalui langkah iman yang kecil bisa jadi sesuatu yang luar biasa di tangannya Tuhan. Semoga kamu melayani Tuhan dan dunia dimana kamu tinggal, percayalah dengan berani kalau Dia akan melipatgandakan pekerjaanmu sehingga Dia bisa mengerjakannya di dalam kamu dan dunia diubahkan.

Sumber : Biblestudytools.com | Jawaban.com

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment