Sebuah Filsafat Kepemimpinan

Ketika Anda menjadi seorang pendeta, Anda menjadi seorang pemimpin. Saya sering ditanyai hal-hal spesifik tentang gaya administrasi saya, namun menurut saya adalah lebih penting untuk memahami beberapa konsep dasar tentang kepemimpinan.

1. Tidak ada apa-apa yang akan terjadi sebelum seseorang memimpin. Ini merupakan hukum kehidupan. Sebagai contoh, gerakan HAM tidak mengalami kemajuan sehingga tampilnya seseorang yang bernama Martin Luther King Jr., yang berkata, “I have a dream.”  Program luar angkasa NASA agak terbatas sehingga John Kennedy berkata, “Kita akan meletakkan seorang manusia di atas bulan sebelum akhir dasawarsa ini.”

Gereja Saddleback dimulai karena Allah berkata, “Rick, Aku ingin kamu menjadi pemimpin dan memulai sesuatu.” Apabila terjadi masalah dalam keluarga Anda, tidak ada apa-apa yang akan terjadi sehingga seseorang mengambil kepemimpinan dan berkata, “Kita akan berbuat sesuatu tentang hal ini.”

Semuanya bergantung kepada kepimimpinan, dan kebanyakan masalah bersumber dari kepimpinan yang kurang kompeten. Saya percaya salah satu masalah paling besar hari ini adalah kurangnya kepemimpinan di jemaat-jemaat kita.

2. Kepemimpinan ialah Pengaruh.Jika saya harus meringkaskan kepemimpinan dalam satu kata, maka kata itu ialah pengaruh – baik atau buruk.

Pernahkah Anda memperhatikan tempat bermain di sekolah? Dalam lima menit Anda dapat menentukan siapa para pemimpinnya – dan apakah mereka pemimpin yang baik atau buruk. 

Pernahkah Anda berada di tengah-tengah sekelompok pemuda dan di dalam lima menit Anda tahu siapa pemimpinnya?

Setiap kali Anda mempengaruhi seseorang, Anda sedang mengambil kepemimpinan. Di Timotius 4:12 (paraphrase), Paulus memberitahu Timotius, “Sebagai seorang muda, jadilah contoh dalam kepemimpinan.” Usia tidak ada hubungannya dengan kepemimpinan. Anda dapat memberi pengaruh pada usia apapun, dan Anda menjadi panutan apakah Anda menyukainya atau tidak.

3. Ujian kepemimpinan ialah, “Apakah ada yang mengikut?” Jika Anda ingin tahu apakah Anda seorang pemimpin atau tidak, lihat saja ke belakang.

Sahabat saya John Maxwell berkata, “Ia yang berpikir ia memimpin tetapi tidak ada yang mengikuti hanyalah sedang berjalan-jalan.”

Jika Anda harus mengingatkan orang bahwa Andalah pemimpinnya, maka Anda bukan. Jika saya berdiri di Saddleback dan berkata, “Dengar semua, kita akan melakukannya menurut cara aku karena akulah pemimpin di sini” – maka pada saat itulah saya berhenti menjadi seorang pemimpin.

Anda tidak perlu mengingatkan orang. Kepemimpinan ialah pengaruh dan jika Anda tidak mempengaruhi siapapun, Anda bukan seorang pemimpin tidak kira apa yang Anda pikirkan.

4. Fondasi dari kepemimpinan ialah karakter, bukan karisma. Anda mungkin memiliki cukup karisma untuk menjadi penginjil di TV, tapi jika Anda tidak memiliki karakter, Anda tidak lebih dari sekedar angin lalu. Fondasi dari kepemimpinan ialah karakter, bukan karisma. Sebenarnya, Anda tidak membutuhkan karisma untuk menjadi seorang pemimpin, tapi Anda perlu memiliki karakter. Kredibilitas semacam ini sangat esensiil karena tanpanya, tidak ada yang akan mengikut Anda.

5. Kepemimpinan dapat dipelajari Semua orang dapat menjadi pemimpin besar. Filipi 4:9 berkata, “Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Bertentangan dengan kebijaksanaan konvensional, para pemimpin itu dibentuk, bukan dilahirkan. Tidak ada orang yang lahir sebagai pemimpin. Para pemimpin itu dibentuk melalui cara mereka menanggapi keadaan dan persoalan. Prioritas untuk melatih pemimpin dapat dilihat dalam pelayanan Yesus. Markus 3:14, “Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.

Yesus ada pelayanan publik dan pelayanan pribadi. Pelayanan publiknya termasuk berkhotbah, mengajar dan menyembuhkan. Pelayanan pribadinya ialah melatih murid-muridnya.

Bahkan di antara kedua-belas murid itu, ia memilih tiga – Petrus, Yakobus, Yohanes – yang diberi kesempatan hadir di Taman Getsemane dan Gunung di mana Yesus dimuliakan. Mereka menerima perhatian ekstra. Di Surat Galatia, Paulus mengenal Petrus, Yakobus dan Yohanes sebagai sokoguru jemaat. Yesus menginvestasikan waktu yang maksimal dengan mereka yang akan memikul tanggungjawab yang maksimal. Ia memberi makan banyak orang, namun ia menghabiskan kebanyakan waktunya melatih pemimpin, dan itu merupakan satu alasan mengapa saya percaya kepemimpinan dapat dipelajari.

6. Pada saat Anda berhenti belajar, Anda berhenti memimpin. Semua pemimpin HARUS menjadi pelajar. Pada saat Anda berhenti belajar adalah saat Anda berhenti memimpin. Pada saat saya, sebagai seorang pendeta, berhenti bertumbuh, maka saya percaya Gereja Saddleback akan berhenti bertumbuh. Anda harus selalu berkembang dan bertumbuh dan menjadi apa yang Allah inginkan. Belajar menjadi pemimpin membutuhkan waktu seumur hidup.

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment