SEMANGAT MEMBALIK KEADAAN

Ketika hari itu saya genap berusia 17 tahun. Seluruh keluarga bersukacita dalam mempersiapkan pesta ulang tahun saya. Tapi apalah arti perayaan 17 tahun jika saya tetap berbaring tanpa daya di tempat tidur.

Enam bulan yang lalu saat bangun di pagi hari, tubuh saya tiba-tiba menggigil. Badan saya terasa panas dan tangan saya tidak dapat digerakkan. Saya menjadi takut, apa yang telah terjadi dalam diri saya? Kejadian itu berlangsung selama satu minggu. Saya tidak dapat melakukan aktivitas apa-apa. Kami sudah melakukan pemeriksaan di salah satu dokter umum, tapi dokter tidak dapat menemukan penyakit apapun dalam diri saya.

Ibunda Renata begitu bingung dan sedih dengan keadaan anaknya.
Perasaan saya sedih melihat keadaan Renata, anak saya seperti itu. Saya sudah berusaha membawanya ke dokter umum namun mereka tidak berhasil menemukan sakit anak saya. Saya juga pergi ke dokter spesialis dan disana anak saya difoto rongent, hasilnya bagus dan tidak ada kelainan pada tubuhnya. Karena kami saat itu orang yang kurang beriman maka kami membawa anak saya ke dukun. Setelah saya bawa ke dukun, ternyata anak saya tetap tidak dapat sembuh. Saya akhirnya pasrah.

Ketidaksembuhan ini membuat Renata mengalami ketakutan.
Saya masuk dalam pergumulan yang berat. Saya mengalami ketakutan yang amat sangat. Saya tidak dapat berjalan, saya takut dengan masa depan saya kelak. Apa yang akan terjadi dengan kehidupan saya nantinya?. Saya menjadi putus asa. Usaha-usaha yang orang tua saya lakukan gagal semua. Kami sudah banyak mendatangi dokter-dokter bahkan dukun-dukun yang terkenal-pun tidak dapat menyembuhkan saya. Pergi ke paranormal sekalipun tidak dapat membantu saya, penyakit saya bahkan semakin parah. Penyakit saya ini seakan tidak dapat disembuhkan.

Hari demi hari saya lalui dengan tidak dapat berjalan. Saya hanya dapat melakukan aktivitas saya di tempat tidur. Bahkan jika saya harus mandi saya harus digendong oleh orang tua saya. Kehidupan saya hanya dihabiskan didalam kamar. Saya tidak mempunyai semangat dan kemampuan untuk melakukan hal yang lain. Saya sudah putus asa.

Dalam keputusasaan itu seorang hamba Tuhan datang ke tempat saya. Ia memberikan doa dan semangat dan mengatakan bahwa ada satu pertolongan yang hidup. Ada satu pertolongan yang dapat menyelamatkan saya. Hamba Tuhan itu memberikan kekuatan dan kepercayaan kepada saya bahwa sesungguhnya Tuhan yang saya percaya adalah Tuhan yang dapat menyembuhkan saya. Ia bahkan melakukan puasa untuk mendukung kesembuhan saya.

Pada pagi hari saat hari ulang tahun saya yang ke-17 hamba Tuhan itu datang untuk memberikan doa dan dukungan bagi saya. Ia mengatakan bahwa hari itu Tuhan menyatakan kepadanya bahwa saya akan sembuh dan saya harus bangkit.

Pernyataan hamba Tuhan itu membangkitkan iman Renata.
Pada jam 4 sore tiba-tiba saya mempunyai keinginan untuk bangkit. Saat itu adalah waktu untuk pesta merayakan hari ulang tahun saya. Pada waktu itu saya mempunyai keinginan untuk membeli shampoo untuk membersihkan diri saya. Tiba-tiba saat itu saya mampu untuk berjalan. Saya bahkan bisa melakukan jalan kaki sampai sejauh 100 meteran.

Kejadian ini tidak hanya mengejutkan bagi Renata.
Saya akhirnya dapat berjalan untuk membeli shampoo di sebuah warung. Ibu saya pagi itu masih melihat saya terbaring tidak berdaya dalam kamar. Namun saat menaiki becak setelah pulang dari kantor, ibu saya melihat saya yang sudah bisa berjalan. Ibu saya begitu kaget dan ia ingin berlari untuk memeluk saya.

Mujizat kesembuhan tidak pernah berhenti sejak dulu kala.
Tuhan telah menunjukkan mujizatnya pada saya. Tuhan sudah menunjukkan kasihNya yang sempurna bagi kehidupan saya. Tuhan menyembuhkan dan bahkan memberkati saya hingga hari ini. Berkat jasmani dan rohani melimpah dalam kehidupan saya.

sebab TUHAN mencintai hukum, dan Ia tidak meninggalkan orang-orang yang dikasihi-Nya. Sampai selama-lamanya mereka akan terpelihara, tetapi anak cucu orang-orang fasik akan dilenyapkan. (Mazmur 37:28)

 

Sumber: jawaban.com

Leave a Comment