SAATKU TAKUT TUHANKU SANGGUP

Nyonya Nita Pelamonia awalnya menderita sakit kulit. Gatal-gatal yang sangat hebat berakibat pada terkelupasnya kulit di sekujur tubuhnya.

Penyakit saya dimulai dari dua bintik yang merah pada bagian perut kiri dan kanan. Bintik itu bergerak terus secara simetris kearah atas dan bawah sehingga seluruh tubuh saya penuh dengan penyakit kulit yang seperti eksim dan luar biasa gatal serta menebal. Tidak hanya itu, setelah dua bulan penyakit tersebut menyerang, saya kembali diserang satu penyakit lain. Penyakit ini tidak diketahui namanya namun yang pasti saat itu saya mendadak mengalami dehidrasi atau kehilangan cairan tubuh secara berlebihan. Saya mengalami keadaan dimana saya bisa buang air besar secara mendadak dan sekaligus. Dalam keadaan tidak berdaya, saya lalu diantar ke rumah sakit oleh suami saya.

Nita menderita penyakit serius yang tidak diketahui penyebabnya.
Sampai di rumah sakit, cairan tubuh saya keluar sekaligus. Untung bagi saya karena dokter segera dapat memberi infus pada saya dengan jumlah yang banyak sehingga nyawa saya bisa diselamatkan. Selama satu minggu berikutnya saya dirawat di rumah sakit, namun dokter tidak dapat menemukan apa sebab penyakit saya. Karena keadaan tersebut, setelah dirawat satu minggu, saya pulang ke rumah. Setelah saya pulang ke rumah, saya mencoba melakukan aktifitas seperti biasa.

Setelah lima hari berlalu, penyakit aneh kembali menyerang saya. Saya merasakan rasa sakit seperti ditusuk-tusuk dari luar. Rasanya seperti orang yang ditusuk pisau dan pisaunya dicabut kembali, tidak tertahankan sakitnya. Setelah itu saya dirawat kembali, namun keadaan kali itu tidak ada ampun lagi bagi saya. Kalau sebelumnya saya masih bisa diinfus, namun kali ini sudah tidak ada lagi cairan yang bisa masuk ke tubuh saya. Pembuluh darah vena yang diperlukan untuk jarum infus selalu pecah, walau dengan memakai jarum untuk bayi sekalipun. Waktu itu urine saya sudah berwarna coklat seperti coca cola sementara kotoran yang keluar warnanya putih seperti kapas.

Pengecekan dokter pada air seni dan muntahan Nita tidak membuahkan hasil. Diagnosa dokter gagal memastikan apa sesungguhnya penyakit Nita. Saat peramedis kebingungan, suami nyonya Nita memanggil hamba Tuhan untuk mendoakan dirinya.

Hamba Tuhan itu mulai menanyakan banyak hal pada saya. Ia bertanya apakah saya pernah menyakiti seseorang atau malah saya membenci seseorang dan tidak dapat mengampuninya. Saya sempat berpikir, apa hubungannya antara hal tersebut dengan penyakit saya?. Namun pendeta tersebut mengatakan bahwa Tuhan akan mengampuni saya jika saya juga bisa mengampuni orang yang telah menyakiti hati saya.

Mendengar semua itu saya tersadar. Saya telah membenci ayah saya sendiri dan tidak pernah bersedia mengampuni. Hamba Tuhan itu lalu mengatakan jikalau saya ingin sembuh maka saya harus mengampuni ayah saya tersebut. Jika saya mau mengampuni maka Tuhan juga akan mengampuni dosa saya. Setelah pengampunan itu saya berikan maka saya boleh percaya bahwa penyakit yang saya derita akan dapat Tuhan sembuhkan. Setelah keputusan saya ambil untuk membereskan ganjalan dalam hati, saya didoakan hamba Tuhan tersebut.

Setelah didoakan Nita merasakan sesuatu terjadi dalam dirinya.
Jam sembilan malam saya merasakan serangan yang luar biasa. Saya berpikir bahwa ini mungkin saatnya bagi saya untuk meninggalkan dunia ini, mengapa? karena saya merasakan mati rasa dari ujung kaki dan ujung tangan menjalar bersama-sama. Sampai akhirnya tubuh saya kehilangan rasa hingga ke perut seluruhnya. Saya hanya merasakan nafas ada di dada saja. Mati rasa itu terus menjalar bahkan hingga ke leher. Saya berkata : “Tuhan tolong saya!, jika Tuhan mau panggil saya maka tolong kuatkan saya. Tapi jikalau saya diberi kesempatan hidup maka saya akan selalu mengikut Tuhan!”.

Saya berada dalam keadaan yang sulit. Pikiran saya masih utuh namun tubuh saya sudah tidak berdaya dan seperti sudah tidak punya badan lagi. Saat itulah secara ajaib saya melihat ada sinar terang benderang turun dari atas dan persis jatuh di sekujur tubuh saya. Terangnya bukan main menyilaukan mata dan pada saat yang bersamaan saya melihat bahwa orang-orang yang ada di sekeliling saya seperti negatif film, seperti sinar x. Saya merasakan takut yang luar biasa namun saya katakan : “Tuhan, tolong saya!”. Setelah itu saya pingsan.

Keesokan harinya saat nyonya Nita tersadar, ia menjalani pemeriksaan dokter. Dan sesuatu yang aneh namun ajaib telah terjadi. Sesuai pengecekan dokter, penyakit kulit yang ia derita telah hilang.

Perubahan terjadi pada tubuh saya. Seluruh kulit saya yang mulanya merah padam dan berair, telah mengering. Yang tersisa hanya kulit kering yang terkelupas. Perut saya yang besar dan kembung mendadak kempes. Rasa sakit di dalam perut yang tidak karuan rasanya yang menyiksa saya telah hilang. Saya langsung bisa bangun dengan badan yang sehat luar biasa. Saya percaya semua yang saya alami ini adalah karena kasih karunia Tuhan Yesus yang penuh kuasa dan ajaib. Saya hanya perlu untuk datang dan berseru kepadaNya.

Kuasa kesembuhan Tuhan Yesus telah memulihkan kesehatan Nita. Saat ini ia dan suaminya aktif dalam pembuatan program acara keluarga di televisi.

Bila sesuatu malapetaka menimpa kami, yakni pedang, penghukuman, penyakit sampar atau kelaparan, kami akan berdiri di muka rumah ini, di hadapan-Mu, karena nama-Mu tinggal di dalam rumah ini. Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, sampai Engkau mendengar dan menyelamatkan kami. (2 Tawarikh 20:9)

 

Sumber Kesaksian: jawaban.com

Leave a Comment