Seperti apa kalimat wasiat terakhir Anda?

Kalimat wasiat terakhir dari seseorang seringkali memberikan gambaran tentang karakter mereka. Kalimat wasiat ini mengungkapkan hal-hal yang paling mereka hargai. Sebagian orang meninggalkan kalimat wasiat yang penuh makna, ada juga yang bersifat spontan, dan ada yang mengejutkan.

Pada tanggal 14 Maret 1883, hari kematian Karl Marx, pelayannya mendekati dia dan berkata, “Beritahu saya ucapan terakhirmu, saya akan menuliskannya.” Karl Marx menjawab, “Keluar kamu! Ucapan terakhir hanya untuk orang-orang bodoh yang merasa belum cukup berbicara!”

Kalimat wasiat dari Groucho Marx adalah, “Mati? Itu hal terakhir yang ingin kulakukan!”

Nostradamus meramalkan masa depan dengan tepat, “Besok, aku sudah tidak di sini lagi.”

Pablo Picasso berkata, “Minumlah untukku. Minum bagi kesehatanku. Kau tahu aku tak bisa minum lagi.”

Kaisar Romawi, Yulianus, setelah berupaya membatalkan dukungan resmi buat kekristenan di kekaisaran Romawi, menyampaikan ucapan terakhirnya, “Kau telah menang, hai orang Galilea!”

Pancho Villa, seorang pemimpin revousi, berkata, “Jangan biarkan berakhir seperti ini. Katakan pada mereka bahwa aku sudah menyampaikan sesuatu!”

Atau seperti yang diucapkan oleh santo Paulus (Santo Paul McCartney maksudnya, “Biarkanlah itu terjadi (Let it be).”

Ucapan terakhir orang-orang beriman sangat jauh berbeda

Ketika Stefanus, yang sedang dirajam sampai mati, sedang dalam sakratul maut, ia mengucapkan hal berikut, “Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah” (Kisah Para Rasul 7:56). Lalu Stefanus berkata lagi, “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Stefanus yang masih muda – begitu serupa dengan Yesus, yang berseru di bukit Kalvari, “Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.”

John Wesley berucap, “Yang terbaik dari segala hal adalah: Allah beserta kita.”

D.L. Moody berkata, “Aku melihat bumi undur dan langit terbuka. Allah memanggilku.”

F.B. Meyer berkata, “Bacakan sesuatu dari Alkitab untukku – sesuatu yang berani dan gemilang!”

Nah, Yesus juga menyampaikan sesuatu. Inilah ucapan terakhir Yesus yang tercatat, “Ya, Aku datang segera!” (Wahyu 22)

Rasul Yohanes, begitu terkesan oleh ucapan ini, lalu memanjatkan doa, “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!!” Kata amin berarti “Jadilah demikian (So be it).”

Ucapan terakhir yang apa yang ingin Anda sampaikan?

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment