Ketika Kathleen dipanggil maju oleh guru bahasanya untuk menguraikan sebuah kalimat, ia menjadi panik. Sebagai murid pindahan baru, Kathleen belum mempelajari tata bahasa sampai sejauh itu. Seisi kelas pun menertawainya.
Seketika itu juga sang guru berbicara dan membela Kathleen. “Suatu hari nanti, ia akan menulis lebih baik daripada kalian semua!” tegasnya. Bertahun-tahun kemudian, Kathleen mengingat momen tersebut dengan penuh syukur: “Sejak hari itu, aku berusaha menulis sebaik mungkin, seperti yang beliau harapkan.” Akhirnya, pada tahun 2010, Kathleen Parker menerima anugerah Hadiah Pulitzer untuk tulisannya.
Seperti halnya guru Kathleen, Yesus membela kaum yang lemah dan tidak berdaya. Ketika murid-murid-Nya mencegah anak-anak mendekati diri-Nya, Yesus pun marah. “Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,” kata-Nya, “jangan menghalang-halangi mereka” (Mrk. 10:14). Dia menjangkau kelompok etnis yang dibenci, saat menjadikan orang Samaria yang baik hati sebagai pahlawan dari perumpamaan-Nya (Luk. 10:25-37) dan menawarkan harapan yang sejati kepada wanita Samaria yang sedang gundah di sumur Yakub (Yoh. 4:1-26). Ia melindungi dan mengampuni seorang wanita yang terjerat dalam perzinahan (Yoh. 8:1-11). Dan walaupun kita sama sekali tidak berdaya, Kristus menyerahkan nyawa-Nya bagi kita semua (Rm. 5:6).
Dengan membela kaum yang lemah dan terpinggirkan, kita memberi kesempatan bagi mereka untuk menyadari potensi mereka. Kita menunjukkan kepada mereka kasih yang sejati, dan dengan cara yang sederhana tetapi berarti, kita mencerminkan isi hati Yesus yang terdalam.
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.
Sumber:
http://www.santapanrohani.org