TUHAN UBAHKAN FAKTA MEDIS BENI

Sumber Artikel: Jawaban.com

Waktu itu saya naik ke atas, saya sedang memasang tower yang tingginya 4,5 meter. Sampai diatas tower itu saya tersengat listrik dan langsung jatuh ke bawah dan tidak sadarkan diri lagi.

Tetangga menolongnya
Saat itu saya sedang bekerja, sekitar jam setengah sembilan pagi. Tiba-tiba keluarga dari keluarga bapak Beni teriak-teriak minta tolong, katanya pak Beni jatuh. Saya bersama teman saya langsung mendatanginya, kami langsung naik ke atas dan mendapati pak Beni sudah tergeletak di tanah. Keadaannya sangat parah, darah mengalir dari mulut dan telinganya. Saya buru-buru mengakatnya dan menurunkannya pelan-pelan dan menggotongnya ke mobil.

Isteri Beni tidak pernah menyangka kecelakaan itu
Pada waktu kejadian itu saya dan anak-anaka kami sedang berpergian. Otomatis di rumah hanya suami saya dan satu pembantu. Saya sendiri tidak bisa membayangkan jika akan terjadi kecelakaan terhadap suami saya, apalagi kecelakaan apa sih yang bisa terjadi di rumah sampai akibatnya separah itu.

Saya tidak pernah menyangka apa yang suami saya alami, sampai akhirnya saya tiba di rumah sakit. Saya melihat keadaan suami saya begitu parah. Hampir dari semua bagian ddi kepala, dari mata, hidung dan telinga semuanya mengeluarkan darah. Tulang panggulnya hancur. Dan setelah dilakukan CT scan akhirnya juga diketahui jika ada retak di tulang tengkoraknya sepanjang 12 centimeter sehingga terjadi pendarahan hebat di otaknya.

Tim dokter pada waktu itu bilang kepada saya jika kemungkinannya sangat tipis untuk tertolong. Para dokter hanya bisa melakukan tindakan mengeluarkan darahnya saja, tidak bisa melakukan hal yang lain. Namun saya katakan kepada dokter supaya melakukan apa yang dilakukan saja, saya percaya Tuhan hadir di dalam ruang operasi dan akan menolong suami saya.

Beni hilang ingatan
Setelah dioperasi akhirnya saya sadar. Namun saya cuma membuka mata saja, belum bisa bicara dan belum bisa apa-apa sama sekali. Bahkan saya sempat hilang ingatan sementara. Jadi untuk menyebut isteri atau saudara saya tidak tahu. Saya tidak mengenali mereka sampai beberapa saat.

Isteri Beni tetap berharap
Kejadian ini amat luar biasa sehinga jika untuk menggambarkannya seperti bumi ini terbelah dan saya masuk di dalamnya dan kemudian tertutup kembali. Saya tidak tahu kapan suami saya sembuh, saya juga tidak tahu apakah suami saya bisa berjalan dan berbicara kembali. Saya tidak tahu masa depan keluarga saya akan seperti apa. Namun ada satu keyakinan saya bahwa dibalik semua ini pasti akan indah pada masanya.

Dokter pun takjub
Ketika saya melihat foto hasil Rontgen-nya saya juga kaget. Jadi saya tidak berani ngomong banyak kepada isterinya karena memang keadaanya parah sekali. Menurut pengalaman saya selama diri, dari kaeadaan yang begitu kritis hingga pulh sepeerti sekarang, baru kali ini saya menemuinya. Biasanya bisa saja pulih tapi pasti masih ada gejala sisa-sisanya. Para dokter hanya bisa berusaha saja, yang menentukan segalanya itu adalah kuasa Tuhan.

Saya benar-benar bersyukur bahwa Tuhan itu begitu baik buat saya dan keluarga saya. Tuhan telah menyembuhkan saya dengan caranya yang sungguh ajaib dan tidak terselami. Saya pulih hingga sekarang.

“Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” ( I Petrus 2 2:24)

Leave a Comment