YANG TERABAIKAN

Seorang kakek yang berasal dari desa, mengunjungi anakknya yang berada di kota. Sebagai bentuk cinta kasih kepada sang kakek, anak tersebut mengajak keluarga besarnya untuk berlibur. Selama seharian, kakek dan anaknya beserta keluarga besar menikmati tempat wisata. Tibalah saatnya untuk kembali ke rumah, namun berhenti di sebuah rumah makan. Dan pada saat di rumah makan itulah, anaknya tesadar bahwa sang kakek tidak terlihat di antara mereka.

Karena anaknya terlalu sibuk bermain dan melihat-lihat demi kepuasan dirinya sendiri, maka tidak lagi mengingat dan memikirkan kakeknya. Sang kakek terabaikan begitu saja karena terkalahkan dengan hal-hal yang lebih menarik. Yang seharusnya mengutamakan kebahagiaan sang kakek, justru melupakan keberadaannya.

Kita sering melupakan keberadaan Tuhan. Di mana tujuan kita hidup adalah untuk menyenangkan hatinya dan mengarahkan semua perhatian kita kepada kehendak-Nya, kita justru terlena dengan hal-hal duniawi. Karena kita sibuk dengan kepentingan pribadi inilah yang pada akhirnya menimbulkan perselisihan dengan sesama kita.

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.

Ibrani 12:2

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment