Kita yang diremehkan oleh dunia, telah dipilih Allah untuk dijadikan berharga, sehingga dapat menggenapi pekerjaan tangan-Nya di dunia.
Beberapa tahun yang lalu kami sekeluarga memutuskan untuk membeli peliharaan baru. Akhirnya dengan beberapa pertimbangan kami memutuskan untuk memelihara seekor kucing. Tentu kami tidak langsung begitu saja membeli kucing yang dijual. Kami survey dulu ke beberapa tempat yang menjual kucing. Kami ingin memastikan bahwa kucing yang dibeli adalah baik dan sehat.
Jadi agar istilah ‘membeli kucing dalam karung’ tidak benar-benar terjadi adanya. Setelah keliling ke beberapa tempat, akhirnya kami memutuskan untuk membeli seekor kucing yang menurut kami paling baik. Setelah memastikan kucing itu sehat dan tidak ada penyakit turunan, kami langsung membeli kucing itu untuk dipelihara.
“Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.” ( 1 Tesalonika 1:4 )
Ketika untuk membeli sesuatu saja kita pasti memilih yang terbaik dari yang ada, bagaimana kemudian Allah memilih umat-Nya? Sebab bukan kita yang telah memilih Allah, melainkan Allah-lah yang telah memilih kita untuk menjadi anak-Nya. Dari banyak orang tidak semuanya mendapatkan kesempatan itu, yaitu dipilih menjadi umat kepunyaan Allah.
Oleh karena itu marilah kita bersyukur, sebab Allah telah memilih kita menjadi anak-Nya. Kita yang tak layak oleh karena dosa yang telah diperbuat selama ini, menjadi layak oleh karena darah Yesus. Kita yang tidak dianggap oleh dunia ini, menjadi berharga sebab Allah sendirilah yang telah memilih anda dan saya.