Berikan Apa yang Ada

Agnes W Thomas bercerita tentang apa yang terjadi ketika tetangga di sebelah rumahnya meninggal dan meninggalkan seorang puteri berusia empat belas tahun bernama Amy. Amy sering ditinggalkan sendirian ketika ayahnya bekerja. “Amy menghabiskan sebagaian besar waktunya sepulang dari sekolah di apartemen saya, maka saya memutuskan untuk mengajarnya merajut.

“Selama bertahun-tahun, kami senang melewatkan waktu bersama sambil bekerja. Suatu hari Natal kami menelepon sebuah rumah jompo setempat dan bertanya apakah ada pasien yang tidak akan mendapatkan hadiah Natal. Amy dan saya membawa hasil rajutan kami kepada orang-orang ini pada malam Natal.

“Tahun berikutnya, Amy menikah dan pindah, dan belakangan ketika ia kembali ke daerah kami dengan bayi perempuannya yang cantik berambut merah, ia menelepon dan bertanya apakah saya berencana untuk mengunjungi rumah jompo itu di malam Natal. ‘Saya ingin berjumpa dengan Anda’. Katanya, ‘namun saya tidak ada waktu untuk merajut sejak Jennifer lahir, jadi saya tidak punya hadiah apa-apa untuk diberikan kepada mereka’. ‘Tidak apa-apa’, kata saya, ‘kamu bisa membantu membawakan saya punya’. ‘Jangan, saya ada gagasan yang lebih baik’, katanya, ‘saya akan membawa harta saya yang paling berharga – bayi saya’.

“Ada kegembiraan besar pada wajah-wajah orang lanjut usia itu ketika kami masuk ke dalam ruangan dengan bayi yang cantik itu. ‘Wah, wajahnya sangat mirip dengan puteri saya ketika masih bayi’, kata salah seorang di antara mereka. ‘Boleh saya gendong?’ tanya yang lain. Jennifer dioper seperti boneka. Bayi itu membawa lebih banyak sukacita dan tawaria ketimbang seluruh hasil rajutan saya. Amy juga senang. ‘Mereka benar-benar suka bayi saya, ya?’ katanya ketika kami pulang. ‘Untuk membuat orang senang, saya rasa kamu tinggal memberikan apa yang kamu miliki'”.

Alangkah benarnya. Semangat manusia terdorong oleh kasih serta kepedulian orang lain, dan mana ada yang lebih memberikan dorongan serta menggembirakan bagi orang lanjut usia ketimbang menggendong seorang bayi yang tidak berdosa? Itulah hadiah sejati yang cocok untuk saat kapanpun.

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment