BERKAT BERKATA-KATA

Saya pernah membaca sebuah perumpamaan dengan menggunakan benih. Kala itu ada seorang ibu beserta anaknya sedang menaiki taxi. Sopir taxi itu memiliki kulit yang sangat hitam sehingga membuat sang anak menjadi takut.

“Ibu, mengapa dia memiliki kulit sangat hitam? Apakah ia orang jahat?” Mendengar perkataan itu, sang sopir menjadi bersedih.

“Tidak, Nak. Dia sangat baik.”

“Lalu mengapa harus memiliki kulit yang hitam?”

“Kau masih ingat saat kita menanam biji bunga?”

“Tentu.”

“Seperti apa warna bijinya dan bagaimana rupa bunganya sekarang?”

“Bijinya berwarna hitam dan sekarang menghasilkan bunga warna-warni yang indah. Jadi pak sopir ini sangat baik ya Bu, karena sudah membuat dunia ini penuh warna.” Sang sopir pun menahan haru karena penjelasan ibu dan anak itu.

Hidup kita dikendalikan oleh lidah. Saat kita mampu memperkatakan yang baik, maka akan baik pula keadaan di sekeliling kita. Namun saat kita tidak bisa memperkatakan yang baik, maka akan tidak baik pula keadaan di sekeliling kita. Kata-kata itu berkuasa untuk memberkati serta mengutuki. Kata-kata mana yang akan kita keluarkan nantinya?

Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk.

Yakobus 3:9-10a

 

 

 

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment