DIDIKLAH MEREKA

Anak saya, Kevin, adalah anak yang luar biasa bermasalah. Ia bergaul dengan anak-anak nakal, selalu membuat masalah di sekolah, sampai akhirnya ia terlibat dengan obat-obatan. Saya sudah pergi ke para ahli, konselor dan penulis buku anak terkenal untuk mencari jalan atas masalahnya, tetapi tidak berhasil juga. Konseling terakhir ini seolah menjadi harapan terakhir saya untuk bisa memperbaiki pernikahan, keluarga, dan Kevin.

Jika sebelumnya saya selalu ada untuk mengubah dan memperbaiki kerusakan yang sudah dibuat Kevin, kali ini saya diminta untuk bersikap tegas. Saya tidak lagi menyeret-nyeret Kevin untuk bangun dan berangkat sekolah. Saya hanya mengatakan bahwa saya akan berangkat kalau ia tidak siap dalam 10 menit. Hari pertama ia saya tinggal, pagi berikutnya ia sudah menunggu saya di dalam mobil. Tiap kali ia membuat masalah di sekolah, saya akan meninggalkan tempat kerja saya, tapi kali ini saya mengatakan kepada pihak sekolah bahwa saya akan datang sepulang kerja.

Saya ingin Kevin belajar bertanggung jawab atas masalahnya sendiri. Tanpa perlu meminta izin darinya, saya rutin membereskan kamar dan membuang segala hal yang sepertinya berhubungan dengan obat-obatan. Ketika ada pemeriksaan urin, ia terbukti positif pemakai. Ia harus disidang dan menerima vonis, tapi dalam pembelaannya ia berterima kasih kepada kami karena tidak menyerah pada dirinya dengan kasih yang tegas. Sekarang, Kevin sudah dewasa dan mandiri, dan saya bangga ketika melihatnya.

Kasih terbaik dari orang tua kepada anak adalah kasih yang mendidik. Segala bentuk pemanjaan dan pembolehan seringkali hanya akan berakhir dengan kekacauan. Sebaliknya, pengabaian atau kekerasan juga umumnya tidak berakhir dengan baik. Allah ingin agar anak-anak dididik (dirawat dan dilatih–lewat pengajaran, tuntunan, dan pimpinan–lebih kepada akhlak dan kecerdasan pikiran (KBBI)) dalam nasihat dan ajaran Tuhan, supaya mereka mendatangkan ketentraman, sukacita, dan sampai tuapun tidak menyimpang dari kebenaran (Amsal 22:6).

Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu.

Amsal 29:17

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment