Dalam perjalanan menuju kampung halaman, saya mendengar dua orang berbincang dalam kendaraan yang saya tumpangi. Kebetulan mobil travel melewati sebuah perkebunan apel dan kedua orang itu mulai terlibat pembicaraan.
“Pak, itu kok pohon apelnya kering ya? Gak ada daun atau buahnya.”
“O, iya Bu. Itu biasanya setelah panen, pohon apel akan diambil daunnya dan hanya disisakan rantingnya saja. Rata-rata perlakukan itu untuk pohon apel yang sudah tua agar mampu menghasilkan buah yang baik nantinya.”
Saya tidak banyak tahu tentang pertumbuhan pohon apel, terlepas dari benar atau tidaknya teori yang saya dengar dari mereka, saya mendapatkan pencerahan. Terkadang hidup kita mirip dengan pohon apel. Ada kalanya Tuhan memangkas habis “hidup” kita dan terasa sangat menyakitkan agar kita bisa hidup lebih berkualitas ke depannya. Tuhan menjadikan semuanya lebih baik tapi kita yang seringkali berprasangka buruk kepada-Nya.
Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri.
Roma 11:24
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.
Sumber : www.renungankristiani.com
