Doa Menyelamatkan Dua Pilot

Grant Stubbs dan Owen Wilson, keduanya dari kota kecil Blenheim wilayah South Island, New Zealand terbang menyisir lereng perbukitan Pelorus Sound di New Zealand saat tiba-tiba mesin mereka mengalami gangguan karena kehabisan bahan bakar.

“Saat Anda berada di atas pesawat ringan dan terhempas, Anda selalunya mati. Saya berpaling ke Wilson dan dia berkata bahwa kita kehabisan bahan bakar.”

“Saya bertanya apa yang harus kita lakukan. Dia menjawab,  “Kamu hanya bisa berdoa Grant’.”

Lalu ia berdoa kepada Tuhan agar mereka bisa melewati ujung bukit dan bisa menemukan lokasi pendaratan yang tidak terlalu curam — atau dekat pantai.

Wilson mengatakan penerbangan yang tak akan pernah dilupakannya ini, bisa menjadi mimpi buruk jika bahan bakar habis lima menit lebih awal. “Jika habis lebih awal, tamatlah riwayat kami. Doa-doa terus kami panjatkan dan tiba-tiba kami melihat ada sebuah landasan pacu. Saya tidak mengetahui jika di tempat seperti itu ada landasan.” *

Setelah Wilson berjuang mengarahkan pesawat yang sudah oleng menuju landasan padang, pasangan ini melihat pesawat berhenti di samping pelakat setinggi 20 kaki bertuliskan “Jesus is Lord — The Bible”.

“Saat kami melihatnya, kami langsung tertawa,” lanjut Stubbs. Warga setempat kemudian memberi mereka bahan bakar untuk menerbangkan pesawat ringan menuju pangkalan.

* Stubbs dan Wilsom telah mendarat di Tira Ora Lodge milik sebuah keluarga Kristen.

(Dikutip dari koran Australia, The Herald Sun tanggal 21 Mei 2008)

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment