Gadis Korban Bom Napalm Menemukan Pengampunan

Pada tanggal 8 Juni 1972, saya lari keluar dari klenteng di desa saya, Trang Bang, Selatan Vietnam; saya melihat sebuah pesawat yang terbang semakin rendah dan menjatuhkan empat bom. Saya melihat api di sekitar saya dan saya melihat baju dan tubuh saya terbakar, terutamanya bagian lengan dan tangan kiri saya. Sambil berlari saya menanggalkan baju saya.

Saya hanya berumur 9 tahun pada waktu itu, tetapi saya masih ingat pikiran yang melintasi benak saya pada waktu itu: saya akan menjadi jelek dan orang akan menganggap saya aneh. Foto yang terkenal itu diambil di Jalan No. 1 dari Saigon menuju ke Phnom Penh. Setelah seorang prajurit memberi saya minum dan menyiram air ke seluruh tubuh saya, saya jatuh pingsan. Nick Ut, fotografer yang memotret foto itu membawa saya ke rumah sakit.

Setelah beberapa hari baru saya sadar dan tahu bahwa saya sudah berada di rumah sakit. Separuh dari tubuh saya sudah terbakar dan saya diperkirakan tidak akan hidup. Rasa sakitnya nyaris tidak tertanggung. Dagu saya sudah melekat dengan dada saya dan tangan kiri saya terbakar hampir sampai ke tulang. Saya diopname selama 14 bulan dan menjalani 17 operasi yang sangat menyakitkan. 

Hidup saya sangat susah setelah saya pulang dari rumah sakit. Rumah kami telah hancur; kami kehilangan segala sesuatu dan kami hanya hidup dari hari ke hari.

Walaupun saya senantiasa dalam keadaan sakit, gatal dan kepala saya sakit terus, waktu yang saya habiskan di rumah sakit membuat saya bercita-cita untuk menjadi seorang dokter. Tetapi akhirnya saya harus putus sekolah karena pihak pemerintah lokal menginginkan saya untuk menjadi simbol pemerintah dan mengeluarkan saya dari kuliah pra-medis saya.

Amarah yang terpendam dalam hati saya selama bertahun-tahun adalah seperti kebencian yang setinggi gunung. Saya sangat membenci hidup saya. Saya membenci semua orang yang normal karena saya tidak normal. Saya berkali-kali benar-benar mau mati.

Saya banyak menghabiskan waktu siang saya di perpustakaan untuk membaca buku-buku agama untuk menemukan tujuan bagi hidup saya. Salah satu buku yang saya baca adalah Alkitab.

Pada Natal 1982, saya menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat saya. Titik itu merupakan titik balik yang ajaib di dalam kehidupan saya. Allah membantu saya untuk belajar mengampuni – pelajaran yang paling susah dari semuanya. Hal ini tidak terjadi dalam waktu satu hari dan hal itu tidaklah mudah bagi saya. Tetapi akhirnya saya berhasil.

Pengampunan membuat saya bebas dari kebencian. Saya masih mempunyai banyak bekas luka di dalam tubuh saya dan hari-hari saya dipenuhi oleh rasa sakit yang amat akibat luka-luka terbakar itu, tetapi hati saya sudah dimurnikan.

Napalm memang sangat kuat kuasanya tetapi iman, pengampunan dan kasih jauh lebih kuat. Kita sama sekali tidak akan terlibat dalam perang jika setiap orang dapat belajar untuk hidup dengan kasih yang sejati, pengharapan dan pengampunan.

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Sumber: cahayapengharapan.org

Leave a Comment