JANGAN PERNAH MERASA IRI

Pada zaman dahulu kala, hiduplah sebatang pohon mangga yang hidup di antara pohon cemara. Adapun pohon mangga ini sangatlah pendiam dan selalu murung setiap harinya. Namun, hal yang berbeda ditunjukkan oleh teman-temannya, pohon cemara, yang selalu ceria dan penuh tawa. Pohon mangga sangat iri kepada teman-temannya yang selalu dikagumi keindahannya oleh manusia karena memiliki batang yang tinggi dan berdaun indah. Selain itu, di setiap bulan November-Desember banyak sekali penebang kayu yang memotong pohon cemara untuk dijadikan pohon natal yang menghiasi rumah dan gereja.

Berbeda dengan pohon cemara, pohon mangga adalah pohon yang paling pendek diantara pohon cemara. Pada musim tertentu banyak daun pohon mangga yang berguguran ke tanah. Hal ini lah yang membuat banyak manusia mengeluh karena tanah di sekitar pohon mangga menjadi kotor dan penuh dengan daun yang berserakan. Selain itu tidak ada manusia yang menjadikan pohon mangga sebagai hiasan natal.

Hari-hari berlalu, pohon mangga menghabiskan waktunya dengan meratap dan menyesali diri karena tidak terlahir seperti teman-temannya. Sampai pada suatu hari, Tuhan Sang Pencipta melihat kesedihan hati pohon mangga dan menghampirinya. Tuhan pun bertanya kepada pohon mangga, “Hai pohon mangga, mengapa kamu bersedih hati?” Pohon mangga pun menjawab, “Aku menyesal terlahir sebagai pohon mangga, daunku tidak indah, dan tidak ada seorang pun yang mengagumiku.” Dengan lemah lembut Tuhan berkata, “Ketahuilah pohon mangga, meskipun kamu berbeda dengan pohon cemara, tapi daunmu lebat, banyak orang yang suka berteduh di bawah dahanmu, keberadaanmu membuat orang lain merasa nyaman, dan sesungguhnya banyak manusia mencarimu karena buahmu enak dan sangat manis.” Mendengar perkataan Tuhan, pohon mangga pun akhirnya mulai sadar dan mulai tersenyum gembira.

Dalam hidup, mungkin kita sering membandingkian diri kita dengan orang lain dan cenderung merendahkan diri sendiri, tanpa menyadari bahwa Tuhan menciptakan kita spesial dan tentu saja dengan talenta yang berbeda. Jangan pernah merasa iri, karena sebagai tubuh Kristus kita diciptakan untuk saling melengkapi, menguatkan, dan meneguhkan satu sama lain. Karena siapapun kita dan bagaimanapun kita, Tuhan melihat kita sebagai ciptaan-Nya yang berharga dan sangat dikasihi-Nya.

 

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment