Kekayaan dan Kemiskinan, Merupakan Godaan untuk Menjauh dari Allah

Bacaan (Amsal 30 : 7-9)

Sore sebelum saya pulang dari kantor iseng saya membaca warta digital, saya tertarik terhadap sebuah berita yang melaporkan tentang pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh pelajar SMP di Jakarta, ya masih berstatus pelajar SMP sudah melakukan sebuah tindak kriminal yang berat. Yang makin membuat saya mengelus dada ternyata korban dari pencurian sepeda motor tersebut adalah teman sekolah mereka sendiri. Tidak disebutkan memang untuk tujuan apa mereka mencuri, namun berita tersebut tentunya membuat kita miris tentang perilaku remaja di sekitar kita.

Amsal 30:7-9 dapat saya pecah menjadi 2 pokok bahasan yang akan kita uraikan masing-masing berikutnya.

Jangan Kau tolak sebelum aku (agur bin Yake) mati, jauhkanlah daripadaku kecurangan dan kebohongan, jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Supaya kalau aku kenyang aku tidak menyangkal Tuhan dan jika aku miskin aku tidak akan mencuri dan mencemarkan nama Tuhan” merupakan bacaan kita yang boleh saya rangkum menjadi satu.

Dari bacaan tersebut terlihat secara tidak langsung dijelaskan posisi kita sebagai anak Allah secara tepat dan mengajak kita untuk menempatkan diri pada posisi yang tepat di hadapan Allah, bahwasanya kita ini hanya mahluk ciptaan Allah yang terbatas dan fana yang tidak ada apa-apanya jika dibandigkan dengan Dia sang pencipta. Seringkali kita sudah tahu posisi kita di hadapan Allah, namun oleh karena kegiatan dan kesibukan kita seringkali kita melupakannya. Kerendahan diri kita dan berani mengakui bahwa sumber hikmat hanya ada pada Allah semata akan menghindarkan kita dari upaya untuk menambah hikmat hanya akan menghancurkan diri kita sendiri.

Sikap rendah diri yang harus kita miliki itulah yang membuat kita agar dijauhkan dari sumber godaan untuk menyangkali Tuhan. Biasanya kita sangat tertarik dan tidak berpikir panjang terhadap kekayaan yang berlebihan dimana sebenarnya adalah godaan untuk melupakan Tuhan, bahkan mempertuahkan kekayaan di atas segalanya. Tidak jarang kan kita sering mendengar banyak orang menyembah dewa A dewa B dewa C supaya kaya raya & segala keinginannya terkabul. Kemudian bagaimana dengan kemiskinan? Jawabnya sama, kemiskinan juga berpotensi sama dengan kekayaan. Beberapa orang menghalalkan pencurian dengan alasan perut yang lapar atau karena tidak mempunyai uang untuk membeli makanan. Seringkali juga kita merasa lebih beriman di saat kita susah & miskin jika kita membandingkan dengan orang yang kaya & berkecukupan bukan? Hal itu juga tidak dibenarkan karena kita mengukur hal tersebut berdasarkan standar materi, standar yang dipakai oleh dunia bukan standar yang dipakai oleh Tuhan.

Ketika berada di posisi miskin dan kaya bukanlah pilihan kita, namun hal tersebut kehendak Tuhan semata, namun dimanapun posisi kita, entah di posisi kaya atau miskin kita tetap harus tahu dan sadar posisi kita di hadapan Tuhan sang pencipta, agar kita tetap bersyukur dan tidak mempunyai allah dan ilah lain selain Yesus Kristus. Amin

 

Sumber: http://www.lenterahidup.com

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Egkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment