Kesaksian Siang Lin

Sejak kecil saya suka menyanyi dan main musik. Menyanyi adalah gairah hidup saya. Saya bergabung dengan choir,  Chinese orchestra dan bahkan kompetisi menyanyi waktu SMP. Waktu saya berumu 17 tahun saya berpacaran dengan seorang penyanyi part time.  Semuanya berjalan dengan baik sampai waktu saya berumur 18 tahun dimana saya hampir lulus SMA. Saya katakan pada orang tua saya bahwa saya ingin melanjutkan sekolah di bidang musik, tetapi tidak ada satu pun anggota keluarga yang menyetujuinya karena sulit mendapatkan masa depan yang cerah di bidang itu, di samping itu mereka ingin saya meneruskan bisnis keluarga. Mereka bahkan memaksa saya sekolah bisnis yang tidak saya sukai. Karena saya tidak suka maka saya memberontak kepada orang tua saya, saya putuskan untuk sekolah di bidang medis yang tidak ada hubungannya dengan bisnis orang tua saya. Dan saya tinggalkan kota asal saya untuk meneruskan sekolah di Kuala Lumpur.   Di awal sekolah keperawatan saya, segala sesuatunya berjalan dengan baik. Saya bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, memiliki teman-teman baru, bahkan sebenarnya saya cukup senang bis meninggalkan rumah.  Jadi kalau orang tua saya menelpon dan meminta saya pulang di akhir pekan maka saya buat banyak alasan untuk tidak pulang ke rumah.  Saya menikmati hidup sendiri terlepas dari keluarga saya.  Tetapi suatu hari saya mendapat telepon yang mengatakan bahwa ayah saya dirawat di rumah sakit, salah satu pembuluh arteri jantungnya tersumbat dan dia harus menjalani coronary balloon angioplasty.  Pada saat itu saya juga putus dengan pacar saya karena dia mengkhianati saya. Dan juga saya gagal dalam satu mata kuliah karena saya tidak bisa fokus belajar! Segala sesuatu sepertinya menjadi serba salah, dan saya mulai menghindar dari orang-orang, saya mengunci diri di kamar, dan saya tidak mau keluar rumah. Saya merasa depresi. Salah satu sahabat saya berusaha menjangkau saya dan mengajak saya ke gereja.  Saya sudah sering menolak ajakannya, karena dalam pandangan saya gereja memaksa orang untuk bergabung dengan agama mereka. Tetapi suatu hari waktu saya sedang membuka Facebook, saya mendapati acara yang bernama Emerge, dan acara tsb diselenggarkan oleh gereja yang sama tempat sahabat saya biasa undang saya pergi. Kali ini saya putuskan untuk pergi dan melihat seperti apa Emerge itu. Ternyata acaranya WOW!! Saya tidak pernah tahu bahwa gereja bisa seceria itu. Lampu warna warni, praise and worship yang diiringi band, drama yang lucu, orang-orang yang penuh sukacita dan Pastor yang keren! Saya mulai sering hadir di gereja dan ibadah sel grup. Hadirat Tuhan menjamah hati saya dan saya menyerahkan hidup saya pada Tuhan bulan November 2009.  Bersama dengan Tuhan dan dibantu pemimpin sel grup saya Joy,  sertasahabat saya Siew Mun  maka saya bisa beranjak dari depresi. Mereka menolong dengan memberikan dukungan penuh, mendorong saya ikut berbagai aktivitas, mengajar saya bahwa mimpi yang berantakan bisa dipulihkan di rumah Tuhan dan bahkan hubungan yang berantakan juga bisa dipulihkan.  Saya melangkah keluar dan memutuskan untuk lebih sering pulang ke rumah,  mengajari orang tua saya ilmu kesehatan yang saya dapatkan dari kuliah saya di bidang perawat.  Saya bergabung juga dengan choir ministry  untuk mengejar mimpi saya jadi penyanyi. Saya mulai terbuka kepada orang lain dan bahkan mulai lebih banyak berbicara. Sekarang, hubungan  saya dengan keluarga dipulihkan. Kami bisa ngobrol bareng dan cerita banyak hal. Saya diberi kesempatan untuk memimpin choir ministry  tahun lalu dan saya adalah subteam leader di choir ministry.  Saya juga diberi kesempatan memimpin sel grup sebagai asisten pemimpin sel grup. Dan di Emerge 2013,  saya juga diberi kesempatan untuk menjadi anggota panita melayani di rumah Tuhan. Saya bersyukur kepada Tuhan untuk sahabat saya yang telah membawa saya ke gereja, tanpa dia saya tidak akan bisa pulih dari depresi saya. Saya bersyukur untuk para pemimpin subzone  dan sel grup dalam hidup saya Joy, Jentzen dan Wen Dee yang membimbing saya dalam kehidupan dan mendorong saya untuk membangun impian saya. Dan saya juga bersyukur kepada Tuhan untuk Pastor Kelvin yang selalu mengajar kami.  Akhirnya saya bersyukur kepada Tuhan karena Dia masuk dalam hidup saya, tanpa Tuhan maka saya tidak bisa berdiri di sini untuk berbicara kepada Saudara. 

Sumber: gpdilc.com

Seringkali kita sebagai manusia ingin melupakan masa lalu, entah karena dosa, kesalahan dan kegagalan kita. Banyak dari kita yang ingin mendapatkan sebuah awal yang baru, Tahukah kamu kalau Tuhan sudah menyediakan fresh start, sebuah anugerah yang sempurna, sehingga kamu menerima pengampunan dan kamu bisa meninggalkan semua dosa, kesalahan dan kegagalan kamu di masa lalu.

Semua kegalauan, keputusasaan, kekosongan yang kamu rasakan dalam hatimu, itu karena Tuhan tidak ada dalam hidupmu. Kita diciptakan untuk punya hubungan dengan Tuhan, tapi karena dosa kita terpisah dari Tuhan.

Tapi sebenarnya Tuhan sudah menyelesaikan masalah ini.
Jawaban dari semua masahmu ada di dalam Yesus, Dia sudah menanggung semua dosa kita di salib. Yesus mati untuk menebus dosa kita semua. Dan Dia bangkit dari antara orang-orang mati . Menang atas dosa.
Yesus melakukan itu semua karena Dia mengasihi kamu.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.

Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment