Kesediaanmu adalah Kemampuan Terbaikmu

Kemaren adalah hari yang kurang menyenangkan bagiku. Di persimpangan jalan saya terkena macet. Posisi mobil saya berada dibelakang mobil berwarna merah yang berjalan pelan dan dikendarai oleh seorang wanita. Di tengah kemacetan itu saya harus merasakan teriknya matahari karena ac mobil saya rusak. Rasanya ingin marah saat itu.

Seringkali kita berada di situasi yang tidak menyenangkan seperti apa yang saya alami. Tapi pertanyaannya adalah Apakah itu akan mengurangi sukacita kita hari ini? Apakah jika kita melewatkan kesempatan lampu hijau dan terkena merah dapat menghancurkan emosimu hari itu? Peribahasa lama mengatakan “waktu adalah uang dan uang membuat dunia ini berputar”, yang bisa diartikan kalau kehabisan waktu artinya kamu kehabisan uang dan kesalahan berhitungmu di lalu lintas membuat duniamu berhenti. Apakah kita sudah berubah menjadi kaum ‘saya butuh, ingin, dan harus sekarang’? Dan jika harus menunggu itu itu adalah hal yang sia-sia? Apakah kita mengatur hidup kita layaknya bangsawan sehingga berharap orang lain dapat memperlakukan kita seperti yang diharapkan?

Kesediaanmu adalah kemampuan terbaikmu.

Terkadang saya berpikir kalau saat kita menyalahkan waktu atau orang atau ego itu sebenarnya adalah cara kita untuk menghindari rasa frustasi. Jika saja kita mau untuk belajar mengontrol emosi dan menyempatkan waktu sejenak untuk berpikir dengan tenang maka kita sebenarnya dapat melihat kesempatan di setiap kejadian yang dialami.

Saat saya berada di belakang mobil wanita itu di persimpangan, semua yang ada di depannya dan saya adalah kesempatan. Kesempatan demi kesempatan untuk melajukan kendaraannya dibiarkan berlalu begitu saja. Kesal tentu saja kesal tapi apakah itu mengurangi sukacita? Seharusnya tidak.

Semua kita memiliki kebutuhan, kebutuhan untuk lebih, kebutuhan untuk tumbuh, berubah dan maju dalam kehidupan. Tapi tentu kita tidak mau melewati setiap kesempatan yang ada bukan?

Kemanusiaan dibangun di atas individu, individu di dalam komunitas, komunitas yang bekerja sama demi kebaikan bersama. Jadi saat melihat individu lain melewatkan kesempatan yanga da itu akan menyakiti komunitas yang lebih besar.

Sebagai orang kristen seharusnya kita bekerja sama tidak hanya untuk kebaikan bersama tetapi juga untuk kebaikan abadi dan kebaikan abadi mengharuskan kita untuk menjalani kehidupan dengan budaya yang berlawanan.

Saat orang lain yang terhubung dengan kita berkembang, kita juga berkembang. Saat gereja kita berkembang, gereja lebih besar berkembang. Jadi saat orang lain sebelum kita kehilangan kesempatan kita juga kehilangan kesempatan. Kenyataan pada situasi saya kemaren adalah saya tidak dapat kesempatan untuk berbelok di tikungan sampai dia mendapatkan kesempatannya.

Bukan berarti kita tidak bisa menjalani hidup dan mencapai hal-hal besar sampai orang-orang sebelum kita melakukannya. Karena saya yakin lebih dari itu, hal terbesar yang kita capai dengan kehidupan kita justru ditemukan saat membantu orang lain menangkap peluangnya. Prestasi seharusnya bukan tentang siapa diri kita atau apa jadinya kita, melainkan apa yang orang lain capai karena siapa diri kita.

Dalam Alkitab Yesus berani untuk menambahkan perintah selain 10 hukum taurat kepada manusia sebagai panduan hidup. Dia mengatakan:

Yohanes 13:34 ‘Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.’ Dan kemudian dalam Markus 12:30–31‘Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini.’

Dalam dunia yang berfokus pada diri sendiri terlihat bertentangan dengan apa yang menjadi kehendakNYA yaitu untuk saling mengasihi. Tapi jika kita mau melakukannya maka pikiran kita juga berubah dan melihat apa yang sering kita hadapi sebagai sebuah peluang.

Terkadang kita harus melawan budaya dan melakukan apa yang tidak ingin kita lakukan untuk membantu orang lain melakukan apa yang mereka minta untuk lakukan.

Apa peluang di hidup orang lain yang kita lewatkan demi mencapai keinginan kita? Siapa yang bisa kita bantu hari ini? Saat kita datang dengan hati yang penuh kasih dan melayani, ini akan membuat orang lain terkejut. Seringkali tawaran layanan kita memberi platform bagi kita untuk berbicara dalam hidup orang lain.

Banyak orang menghabiskan hidupnya untuk mencari identitas dan tujuan hidupnya yang sebanarnya ada dalam Kristus. Tentu akan sangat baik jika memiliki sebuah platform di mana orang ingin mendengarkan apa yang kita katakan tentang Kristus karena mereka dapat melihat dan merasakan bahwa kita peduli dengannya.

Kemampuan terbesar kita adalah kesediaan kita. Jadi, bersediakah kamu melakukannya hari ini?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: medium.com/yesheisindonesia

Dalam keberdosaan dan kelemahan kita, karya Allah sempurna untuk menolong kita. Diluar Allah, kehidupan manusia hanya sementara dan sia-sia. Oleh karena itu kita Allah mengundang kita untuk memasuki kehidupan baru bersamaNya melalui Yesus Kristus. Dengan mengenal Yesus, kita akan mengenal Allah yang menciptakan kita dan juga menerima ajakan untuk memiliki hubungan denganNya.

“Yesus menjawab, “Akulah jalan untuk mengenal Allah dan untuk mendapat hidup. Tidak seorang pun dapat datang kepada Bapa kecuali melalui Aku.”
( Yohanes 14:6 )

Jika Anda mengalami kesaksian yang luar biasa dalam hidup Anda, silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 882-9116-6911

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment