Ada seorang wanita yang setia menunggu kekasihnya di bangku taman. Kebetulan sore itu hujan turun cukup lebat. Wanita itu mengembangkan payungnya dan enggan beranjak dari sana. Beberapa orang menatapnya heran dan ada pula yang menyuruhnya untuk berteduh.
Ketika larut malam, wanita itu pulang ke rumah tanpa berhasil jumpa dengan kekasihnya dan pagi-pagi benar ia sudah berada di taman itu. Wanita itu melakukan hal yang sama setiap hari: menunggu.
Cinta mampu mengalahkan cuaca dan waktu. Cinta mampu membuat seseorang tidak berhenti untuk bersabar. Cinta juga tidak mengenal lelah dan tidak memperhitungkan pengorbanan. Cinta itu selalu mengharapkan kebaikan dan juga perjumpaan dengan kekasih hatinya.
Seperti itu pulalah Yesus. Yesus begitu setia kepada kita. Ia rela menunggu kita sampai kita mau bertobat dan berbalik kepada-Nya. Tuhan tidak pernah menutup pintu hatinya terhadap kita. Cinta Tuhan kepada kita telah mengalahkan segala-galanya bahwa nyawa pun rela Ia berikan.
Kesetiaan itu tak terbeli. Cinta kita kepada pasangan, anak, juga keluarga kita tak akan pernah bisa digantikan oleh siapapun. Begitu juga kesetiaan Tuhan kepada kita tak akan pernah terbeli dan terganti oleh siapapun sebab di dalam Tuhan ada keselamatan.
Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
MAzmur 89:3
DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.