MEMELIHARA PERNIKAHAN

Saya sering mendengarkan keluhan dari teman-teman yang belum lama melangsungkan pernikahan. Mereka ternyata merasa bahwa pasangannya mempunyai sikap dan sifat yang tidak sama seperti apa yang dibayangkan. Mereka berharap pasangannya menjadi lebih baik setelah menikah namun yang terjadi adalah sebaliknya.

Pernikahan bukanlah sebuah permainan. Dalam hubungan rumah tangga, setiap pribadi harus mempunyai dan mengaktifkan tombol “delete”. Ketika salah satu di antaranya melakukan kesalahan, maka harus mampu membuang rasa sakit hati.

Biasanya saat penjajakan, kita selalu menampilkan dan memberikan yang terbaik untuk pujaan hati kita. Namun seringkali sifat dan sikap seperti itu luntur setelah menikah. Ada baiknya kita mempertahankan kebaikan atau bahkan meningkatkannya.

Bangunlah kasih itu setiap hari dalam hubungan setelah pernikahan. Menikah itu adalah untuk saling melengkapi, saling membangun, saling mendukung, saling memahami, dan mampu menerima kekurangan pasangan. Setelah menikah, tidak ada lagi kata “aku” akan tetapi “kita”, yang berarti bersama dengan pasangan.

Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata. Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya.

Amsal 31:10-12

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment