Kisah Andy Otniel, Terluka Karena Tak Dapatkan Kasih Seorang Ayah

Siapa yang tak kenal dengan sosok seorang presenter kondang ini? Sebagai publik figur, Andy Otniel rupanya punya sisi kisah hidup yang gak banyak diketahui oleh publik.

Andy menuturkan bagian kisahnya sebagai seorang anak yatim, yang sudah kehilangan sosok ayah sejak usia 17 bulan. Bisa dibilang, sejak lahir dia sama sekali tidak pernah merasakan pengaruh sosok ayah dalam hidupnya.

“Saya adalah anak pertama dari nol bersaudara. Artinya saya adalah anak tunggal. Karena ketika saya usia 17 bulan, papa saya meninggal. Mama saya berkomitmen untuk tidak menikah lagi sampai sekarang,” demikian Andy Otniel mengawali kesaksiannya.

Dibesarkan tanpa figur ayah pun membuat Andy sama sekali tidak tahu bagaimana caranya hidup sebagai seorang pria dan kelak akan menjadi seorang ayah bagi anak-anaknya.

“Kerinduan terbesar saya adalah begini. Saya pengen dikasih tahu oleh seorang figur (ayah), yang nanti kalau kamu sudah besar, nanti kamu akan ketemu sama perempuan. Nanti kalau kamu berteman atau menikah, kamu harus begini, begini, begini. Itu saya gak dapetin,” katanya.


Yang tak kalah sedihnya, Andy juga mengaku selalu punya kerinduan untuk bisa merasakan bagaimana rasanya saat mendapatkan sesuatu dari seorang ayah. Dan momen-momen yang hilang inilah yang kemudian menumbuhkan keraguan akan dirinya sendiri.

“Ketakutan terbesar saya adalah saya sanggup gak sih jadi seorang ayah? Karena kan saya gak pernah ngerasain yang namanya, ‘Ini buat kamu ya nak.’ Apa saya harus acting untuk bisa memberikan itu ke anak saya, kan gak mungkin? Saya sampai hampir batalin waktu itu nikah. ‘Tuhan saya gak bisa deh.’ Tapi kok Tuhan izinkan juga untuk saya harus tetap nikah,” ucapnya.

Ketakutan yang dialaminya jelas tidak terjadi. Justru setelah menikah, dia menemukan kasih sayang seorang ayah dari sang mertua. Bahkan tanpa disangka-sangka, keinginannya untuk diberikan sesuatu dari tangan seorang ayah terjadi melalui sang mertua.

“Saya ingat banget. Ada satu varian handphone. Tiba-tiba (saya) diajak ke toko lalu kemudian silahkan pilih yang mana. Saya bilang ‘Ah masa sih? Pilih apa?’ Yang bagus mana? Yang ini. Ini kan paling baru. Sukanya warna apa? Ya sukanya warna paling baguslah. Yang inilah warna gold (emas). Saya pikir cuman becanda-becanda. Terus dia bilang gini ‘Udah ambil aja. Ambil yang kamu suka. Ambil yang kamu mau. Kamu gak usah bayar karena ini dari papah.’” Demikian Andy mengisahkan.

Untuk pertama kalinya Andy tahu bagaimana rasanya disayangi oleh seorang ayah. Bukan hanya itu, dari sang mertualah Andy belajar bagaimana menjadi suami dan ayah yang tepat. Bahkan yang paling mengesankan dia menemukan hati Bapa lewat sang mertua.

“Nama beliau adalah pak Hendri Gunawan. Beliau itu ayah dari istri saya. Jadi kalau pertanyaannya bagaimana saya ketemu dengan hati Bapa, saya ketemu dengan istri saya,” katanya.


Andy menuturkan bahwa seorang laki-laki tidak akan bisa berhati Bapa kalau dia tidak memiliki hati seorang anak. Dia menganalogikan hal ini seperti saat Yesus mencurahkan isi hatinya kepada Bapa di Taman Getsemani saat detik-detik terakhir sebelum Dia disalibkan. Dan berkat kasih sayang dari ayah mertua, Andy pun memahami apa artinya menjadi seorang ayah.

“Saya akan bilang terima kasih kalau Tuhan Yesus izinkan panggil papa saya duluan. Karena dari situ saya belajar jadi seorang yang tidak pernah menyerah. Mungkin kalau papa saya gak pulang duluan, ya saya gak ketemu sama istri saya sekarang,” ungkapnya.

Kehilangan sosok ayah dari hidup kita memang akan membuat hidup kita terasa kurang lengkap. Tapi akan jauh lebih menyedihkan jika kita masih punya sosok ayah tapi tidak pernah merasakan kasihnya secara langsung. Apapun yang Tuhan izinkan untuk kita alami, mari tetap mengingat kalau Tuhan selalu ada menjadi figur ayah terbaik untuk kita dan Dia sendiri yang sudah mengangkat kita menjadi anak-Nya. Pertanyaannya adalah apakah kamu sudah mempersilahkan Bapa Surgawi untuk mengisi ruang kosong dalam hatimu?

Sumber : Solusi TV | Jawaban.com

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.
Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.
Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.
Untuk kalangan sendiri.

Leave a Comment