MEMANTULKAN TERANG

Ada sebuah cerita tentang orang buta yang berjalan di malam hari, di mana ia memegang tongkat di tangan kanan dan lampu di tangan kiri. Maka orang yang melihatnya bertanya mengapa dia membawa lampu padahal dia buta dan tetap tidak bisa melihat jalan walaupun membawa lampu. Maka orang buta itu menjawab, “Walaupun saya tidak bisa melihat tapi orang lain bisa melihatnya. Lampu ini membuat jalanan menjadi terang dan juga menghindarkan orang lain untuk tidak menabrak saya.”

Terang yang kita miliki berasal dari sumber terang itu sendiri yaitu Tuhan. Terang akan bersinar di dalam kegelapan, dan kegelapan tidak akan menguasainya, kalau terang itu hadir maka kegelapan akan sirna. Terang dari Tuhan menjauhkan kita dari kegelapan sehingga kita bisa mengetahui jalan yang sedang kita tempuh, mana jalan yang harus kita lalui, dan mana yang harus kita hindari.

Yesus adalah terang yang sejati dan kita adalah anak-anak terang yang seharusnya memantulkan terang itu. Ibaratnya sebuah cermin yang dihadapkan pada sumber terang misalnya matahari, maka cahaya matahari akan dapat dipantulkan kembali oleh cermin itu. Maka begitulah seharusnya hidup kita, selalu dihadapkan pada Tuhan untuk memancarkan kembali terang-Nya, kebaikan-Nya, dan kasih-Nya pada orang lain di sekitar kita bahkan pada dunia. Sama seperti ketika kita menyalakan penerang dalam keadaan gelap, kita akan meletakkannya di tempat yang tinggi supaya sinarnya menerangi keseluruh ruangan. Karena itu pandanglah terang Allah agar kita bisa melihat jalan yang benar dan tidak tersesat. Pantulkanlah terang itu agar orang lain bisa melihat sumber terang yang sebenarnya yaitu Tuhan. Dan pantulkanlah terang itu sebagai ucapan syukur kita pada Tuhan atas terang yang telah diberikan-Nya dalam hidup kita.

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.

Matius 5:16

 

 

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment