MENGETUK PINTU

Ada satu keluarga yang selalu menututp pintu rumahnya. Keluarga ini berusaha untuk menghindari orang-orang yang menagih hutang. Suatu hari ada seseorang yang mengetuk pintu namun sama sekali tidak dibukakan, untuk mengintip ke jendela pun tidak dilakukan. Keesokan pagi ketika keluarga itu keluar rumah hendak ke pasar, mereka mendapati kondisi lingkungan yang begitu sepi. Pasar pun juga tidak ada aktivitas, semua kedai-kedai tutup.

Menyadari ada hal yang tidak beres, keluarga itu mulai mencari tahu. Rupanya semua warga berada di dalam istana dan menikmati perjamuan dari raja. Keluarga itu baru menyadari bahwa yang kemarin mengetuk pintu rumahnya adalah sang raja. Rasa penyesalan mereka tak mampu membuat mereka ikut bergabung di dalam istana.

Terkadang kita mempunyai hati yang bebal seperti keluarga itu. Berkali-kali Tuhan Yesus mengetuk pintu hati kita melalui tegoran dari Firman-Nya namun kita acuhkan. Kita menganggap semua tegoran itu hanya akan merugikan diri kita sendiri sehingga kita enggan menyadari bahwa ketukan itu sesungguhnya adalah berita keselamatan.

Jangan keraskan hati kita. Jika Tuhan mengetuk pintu hati kita, maka bukakanlah. Ketukan yang terkadang keras seringkali membuat kita “sakit”, namun disitulah kita sedang dibawa pada jalan keselamatan.

Lihat, Aku berdiri di depan pintu dan mengetuk; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk menemui dia dan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.

Wahyu 3:20

 

 

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment