Menjauhi Godaan

Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. —1 Korintus 10:13

Ketika ayah saya menjadi Kristen di masa tuanya, ia sering membuat saya kagum dengan caranya mengatasi godaan. Ketika godaan datang, ia cukup menjauhinya! Misalnya, ketika adu pendapat dengan seorang tetangga sudah mengarah pada pertengkaran, Ayah memilih untuk pergi sejenak menjauhi masalah itu daripada tergoda untuk meneruskannya menjadi pertengkaran.

Suatu hari, sejumlah teman yang ditemuinya memesan pito (sejenis minuman beralkohol khas daerah setempat). Ayah saya pernah kecanduan minuman keras dan telah memutuskan untuk berhenti menenggak alkohol. Maka, ia pun berdiri, mengucapkan selamat tinggal, lalu pergi meninggalkan pertemuan dengan para sobat lamanya itu.

Di kitab Kejadian, kita membaca bagaimana istri Potifar menggoda Yusuf. Yusuf segera menyadari bahwa jika ia menyerah, hal itu akan membuatnya “berbuat dosa terhadap Allah”, maka ia pun lari ke luar (Kej. 39:9-12).

Pencobaan sering menggoda kita. Terkadang pencobaan datang dari keinginan kita sendiri. Di saat lain, pencobaan berasal dari keadaan dan orang yang kita temui. Paulus mengatakan kepada jemaat di Korintus, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia.” Namun ia juga menulis, “Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya” (1Kor. 10:13).

“Jalan ke luar” itu mungkin termasuk menjauhkan hal yang menggoda tersebut atau menjauhkan diri darinya. Bisa jadi, sikap kita yang terbaik adalah cukup dengan menjauhinya.

Tuhan, berilah aku hikmat dan kekuatan agar mengetahui saat yang tepat untuk menjauhi keadaan dan orang yang menggodaku jatuh dalam dosa.
Setiap pencobaan merupakan kesempatan untuk mendekat kepada Allah.
 
 
 
 

Sumber:
http://www.santapanrohani.org

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:
Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN.

Leave a Comment

Follow by Email
LinkedIn
Share
WhatsApp
×

Powered by WhatsApp Chat

× Dukungan Doa