NATAL MEMBAWA PERDAMAIAN

Ada kejadian unik yang terjadi saat Natal ketika Perang Dunia I terjadi. Saat itu dari parit tempat persembunyian mereka, tentara Jerman melambaikan tangan pada musuh mereka yaitu tentara Inggris. Perlahan-lahan mereka keluar dari tempat persembunyian, namun bukan untuk bertempur. Mereka saling bersalaman mengucapkan “Selamat Natal”, bertukar cokelat dan rokok bahkan bermain sepakbola, padahal beberapa jam yang lalu mereka berusaha saling membunuh. Hal ini kemudian dikenal sebagai Perdamaian Natal (Christmas Truce) tahun 1914 yang menunjukkan betapa besarnya dampak Hari Natal.

Momen Natal adalah kesempatan yang sangat baik untuk berdamai dengan orang lain dan menyebarkan perdamaian. Berilah maaf dan mintalah maaf pada orang lain atas segala hal buruk yang pernah terjadi. Berdamailah dengan masa lalu yang kurang menyenangkan dan lepaskan segala masalah dan perseteruan. Bagikanlah kebahagiaan dan beritakanlah kabar baik tentang kelahiran Kristus.

Kelahiran Raja Damai membawa sukacita dan damai pada seluruh bumi. Sukacita dan kedamaian Natal mampu mengikis segala benci dan prasangka, juga menghadirkan kasih dan kesempatan baru bagi semua orang. Persiapkanlah hidup kita untuk menyambut kelahiran Yesus dengan terlebih dahulu mendamaikan hati kita, kemudian menyebarkan damai itu kepada semua orang.

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.

Matius 5:9

 

 

 

 

 

Mari menjadi Garam & Terang dunia melalui kesaksian hidup kita yang memberkati.

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment