Nilai Diri Kita

Baca: Zakharia 11:4-13

11:4 Beginilah firman TUHAN Allahku kepadaku: “Gembalakanlah domba-domba sembelihan itu!

11:5 Orang-orang yang membelinya menyembelihnya dengan tidak merasa bersalah dan orang-orang yang menjualnya berkata: Terpujilah TUHAN! Aku telah menjadi kaya! Dan orang-orang yang menggembalakannya tidak mengasihaninya.

11:6 Sebab Aku tidak lagi akan mengasihani penduduk bumi, demikianlah firman TUHAN, melainkan sesungguhnya, Aku akan menyerahkan manusia masing-masing ke dalam tangan gembalanya dan ke dalam tangan rajanya; mereka ini akan menghancurkan bumi dan Aku tidak akan melepaskan seorangpun dari tangan mereka.”

11:7 Maka aku menggembalakan domba-domba sembelihan itu untuk pedagang-pedagang domba. Aku mengambil dua tongkat: yang satu kusebutkan “Kemurahan” dan yang lain kusebutkan “Ikatan”; lalu aku menggembalakan domba-domba itu.

11:8 Dalam satu bulan aku melenyapkan ketiga gembala itu. Kemudian aku tidak dapat menahan hati lagi terhadap domba-domba itu, dan merekapun merasa muak terhadap aku.

11:9 Lalu aku berkata: “Aku tidak mau lagi menggembalakan kamu; yang hendak mati, biarlah mati; yang hendak lenyap, biarlah lenyap, dan yang masih tinggal itu, biarlah masing-masing memakan daging temannya!”

11:10 Aku mengambil tongkatku “Kemurahan”, lalu mematahkannya untuk membatalkan perjanjian yang telah kuikat dengan segala bangsa.

11:11 Jadi dibatalkanlah perjanjian pada hari itu, maka tahulah pedagang-pedagang domba yang sedang mengamat-amati aku, bahwa itu adalah firman TUHAN.

11:12 Lalu aku berkata kepada mereka: “Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!” Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak.

11:13 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: “Serahkanlah itu kepada penuang logam!” —nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada penuang logam di rumah TUHAN.

Dikutip dari Alkitab Terjemahan Baru Indonesia (c) LAI 1974

Berfirmanlah Tuhan kepadaku: “Serahkanlah itu kepada penuang logam!” —Zakharia 11:13

Caitlin, seorang penulis buku laris, menggambarkan perasaan depresi yang pernah dialaminya setelah melawan orang yang berusaha melecehkannya. Kekerasan emosional yang dialaminya menorehkan luka yang lebih dalam daripada pergulatan fisiknya, karena ia merasa itu membuktikan “betapa aku tidak diinginkan. Aku bukanlah wanita yang ingin orang kenal dengan dekat.” Ia merasa tidak layak dikasihi, karena menganggap diri hanya pantas diperalat dan dicampakkan begitu saja.

Allah mengerti perasaan tersebut. Dia telah menggembalakan umat Israel dengan penuh kasih, tetapi ketika Dia meminta upahnya pada mereka, “mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak” (Zak. 11:12). Ini seharga seorang budak; jumlah yang harus diganti kepada seorang tuan bila budaknya tanpa sengaja terbunuh (Kel. 21:32). Allah terhina karena dihargai dengan harga terendah—“nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku!” kata-Nya dengan sarkastis (Zak. 11:13). Dia pun menyuruh Zakharia menyerahkan uang tersebut kepada penuang logam.

Yesus mengerti perasaan tersebut. Tidak hanya dikhianati oleh para sahabat-Nya, Dia bahkan dikhianati dengan penuh penghinaan. Para pemimpin Yahudi memandang rendah Kristus, jadi mereka menawarkan kepada Yudas tiga puluh keping perak—harga terendah yang dikenakan atas seseorang—dan Yudas menerimanya (Mat. 26:14-15; 27:9). Yudas memandang Yesus begitu rendah sehingga ia tega menjual-Nya dengan harga yang hampir tidak berarti.

Jika orang merendahkan Yesus, janganlah terkejut ketika mereka merendahkanmu. Nilai dirimu tidaklah didasarkan atas perkataan orang, bahkan tidak atas perkataanmu sendiri. Nilai dirimu semata-mata dan sepenuhnya didasarkan atas perkataan Tuhan. Bagi-Nya, kamu sangat berharga hingga Dia rela mati bagimu.—Mike Wittmer

WAWASAN
Zakharia adalah nama yang umum ditemui di Perjanjian Lama; ada hingga tiga puluh orang berbeda yang bernama Zakharia. Namun khusus bagi Nabi Zakharia, nama itu pantas untuknya karena nama tersebut berarti “Yahwe ingat.” Sebagai salah seorang mantan orang buangan yang pulang dari Babel, peran Zakharia adalah mengingatkan bangsa Israel bahwa Allah tidak pernah melupakan mereka selama mereka bertahun-tahun dibuang. —Bill Crowder

Bagaimana kamu memandang nilai dirimu? Siapa yang dapat kamu tolong untuk memahami nilai diri mereka yang sesungguhnya?

Ya Allah, aku bersyukur karena aku berharga di mata-Mu!

Sumber: warungsatekamu.org

Tidak ada seorangpun dalam hidup ini yang menyukai masalah. Tetapi masalah tidak bisa kita hindari. Saat ini kami mengajak kamu untuk coba merenungkan bagaimana cara kita bisa keluar dari masalah itu . Ternyata jawabannya cuma satu. Apapun masalahnya, jawabannya ada pada Injil.

Kenapa Injil? Injil itu adalah kasih Tuhan kepada manusia. Injil disini bukan dalam konteks agama tapi kasih Tuhan kepada manusia. Siapapun orangnya,dalam hati kecilnya percaya bahwa ada Tuhan yang menjadikan semuanya.

Untuk itu saat ini kalau kamu sedang menghadapi sesuatu dalam hidup percayalah dan datanglah kepada Injil itu yang adalah Yesus Kristus Tuhan.

Dalam dunia ini tidak ada siapapun kecuali Yesus Kristus Tuhan yang pernah berkata Akulah Jalan, Akulah Kebenaran dan Akulah hidup. Semua manusia hidup kalau tidak menemui jalan berarti dia ketemu jalan buntu.Jadi bagaimanapun keadaanmu saat ini, datanglah kepada Yesus.

Kalau kamu ingin mengenal siapa Yesus lebih lagi, silahkan chat dengan kami.
Silahkan Whatsapp ke:
Whatsapp: +62 889-1466-144

Untuk kalangan sendiri

Leave a Comment