PUASA KOK GITU?

Hari ini saya sedang berpuasa. Bisanya saya berpuasa ketika saya sudah tidak sanggup lagi menghadapi tekanan hidup atau saat saya sedang diperhadapkan pada pilihan yang sukar, bisa jadi ketika hendak melakukan hal yang besar yang akan berpengaruh dalam kehidupan saya.

Siang tadi saya belajar sesuatu dari puasa itu sendiri. Puasa rupanya tidak sepenuhnya diterima oleh Tuhan. Tuhan tidak melihat apakah kita makan sesuatu hari itu melainkan Tuhan melihat hati. Ada kejadian yang membuat saya emosi siang tadi. Kemudian seperti ada yang berbicara dalam hati saya, “Untuk apa kamu puasa jika masih marah-marah?”

Tuhan tidak akan memberi berkat kepada kita jika kita tidak bisa memberi pula kepada orang lain. Apakah memberi itu hanya tentang materi? Tidak! Salah satu arti memberi itu sendiri adalah bisa bersabar kepada orang lain. Andaikan saya tidak bisa menahan emosi saya, yang ada adalah saya pasti akan melukai perasaan orang lain dan mengecewakan Tuhan. Hidup kita tidak menjadi berkat dan tidak diberkati.

Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan caramu berpuasa seperti sekarang ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.

Yesaya 58:4

 

 

 

 

 

 

DOA Memulai Hubungan Pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus:

Saya percaya bahwa Darah Yesus Kristus yang telah dicurahkan adalah untuk penebusan atas segala hutang dosa saya.
Saya percaya hanya melalui Tuhan Yesus saya beroleh pengampunan yang kekal.
Dan mulai saat ini juga, saya menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup saya pribadi.
Saya mengundang ROH KUDUS tinggal didalam hati saya untuk menuntun saya dalam setiap langkah dan pengenalan saya akan Engkau.
Saya berdoa Hanya di Dalam Nama Tuhan Yesus Kristus, AMIN. 

Sumber : www.renungankristiani.com

Leave a Comment